Sekarang ini, cara menanam yang sedang populer adalah dengan cara hidroponik. Nantinya tanaman yang dihasilkan disebut tanaman hidroponik. Tapi sebenarnya teknik hidroponik itu apa, ya?
Tanpa Tanah, Sedikit Air
Kalau kita menanam tanaman, pasti kita menanamnya di dalam tanah. Tapi lain halnya dengan tanaman hidroponik. Teknik hidroponik adalah cara menanam tanaman tanpa menggunakan tanah. Biasanya budidaya tanaman ini lebih menggunakan air sebagai bahan utamanya yang sudah dicampur dengan berbagai zat kimia yang baik untuk pertumbuhan tanaman.
Meskipun ditanam di dalam air, tumbuhan hidroponik sebenarnya membutuhkan air lebih sedikit daripada tanaman yang di tanah, lo. Tanaman hidroponik sudah hidup di dalam air. Air yang berada di tempat penanamannya tidak diserap tanah sehingga akar bisa langsung menyerap air dan menyalurkannya ke seluruh bagian tumbuhan.
Kenapa Muncul Hidroponik?
Sekarang ini, lahan-lahan pertanian semakin sedikit, terutama di daerah kota, karena tergusur oleh rumah penduduk. Kalau terus menerus terjadi, lahan pertanian tidak akan ada lagi sehingga bahan makanan akan sulit didapat. Maka itu, muncul teknik hidroponik agar para petani tetap bisa menanam bahan makanan bahkan di dalam ruangan dan tanpa tanah.
Sebenarnya teknik hidroponik ini sendiri sudah mulai diteliti kira-kira sejak tahun 1670-an. Namun cara menanam ini baru mulai populer sekarang-sekarang ini akibat semakin sedikitnya lahan pertanian. Kata hidroponik berasal dari bahasa Yunani yaitu hydroyang berarti air dan ponos yang berarti daya.
Tanaman Hidroponik
Tujuan awal hidroponik sebenarnya adalah untuk menanam bahan makanan. Maka itu, tanaman yang sering ditanam dengan cara ini adalah sayuran dan buah. Sayuran hidroponik contohnya sayuran hijau, selada, sawi, bayam, kangkung, buncis, dan brokoli. Sedangkan buah hidroponik contohnya stroberi, cabai, timun, dan tomat.
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR