Ikan glodok atau gelodok adalah ikan yang unik. Ia bisa berjalan dan memanjat pohon. Bagaimana cara ia berjalan dan memanjat pohon? Ini penjelasannya!
Fisiknya
Ikan glodok dalam bahasa Ingris disebut mudskipper. Adalah ikan yang bentuk badannya hampir seperti lele atau ikan gabus. Panjangnya antara 7 sampai 25 cm. Kulitnya berwarna coklat. Ada juga yang memiliki totol-totol warna biru. Ikan glodok memiliki sepasang sirip dada yang berotot kuat dan 2 buah sirip punggung yang indah. Sepasang matanya menonjol seperti katak. Mata itu bisa bergerak ke arah yang berbeda. Dan bisa melihat benda yang berada di atas dan di bawah permukaan air pada waktu bersamaan. Ikan Glodok perlu menggulung bola matanya ke dalam soket yang berisi air untuk mencegah dehidrasi saat air surut.
Bernapas
Ikan lodok hidup di perairan tropis dan subtropik. Mereka hidup di tanah berlumpur, muara, atau rawa mangrove di pesisir Pasifik dan Samudera Hindia.
Ia bernapas dengan menggunakan insang, selaput lender di tenggorokan dan mulut serta jaringan kapiler padat di kulit. Dengan memiliki banyak alat pernapasan, ikan glodok bisa bernapas di dalam air dan di darat. Jadi ikan glodok termasuk amfibi.
Berjalan
Pada saat air surut, ikan glodok keluar dari dalam lumpur. Ia berjalan di atas permukaan lumpur menuju akar bakau, bebatuan untuk mencari makan. Makanannya adalah serangga, krustasea, ikan kecil, dan cacing.
Ikan glodok berjalan dan naik akar pohon bakau menggunakan sepasang sirip dada yang berotot kuat. Sirip dada itu digunakan untuk menekan pijakan. Lalu secara bersamaan, ikan glodok menarik tubuhnya ke depan. Gerakan ini mirip orang berjalan menggunakan dua buah kruk di ketiaknya.
Baca juga: Ikan Gelodok Punya Lidah Air
Di atas lumpur itu ikan glodok jantan berguling-guling di dalam lumpur lalu melompat sambil memutarkankan badan dan memamerkan sirip punggungnya yang indah. Tujuanya untuk menarik perhatian ikan glodok betina.
Bertelur
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | Aan Madrus |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR