Pernah mencicipi buah matoa? Pernah melihat pohonnya? Matoa adalah tumbuhan khas Papua. Tumbuhan ini memiliki berbagai keunikan, apa saja itu?
Berkeluarga dengan Rambutan
Tumbuhan matoa masih satu keluarga dengan rambutan. Bentuk daunnya pun mirip daun rambutan. Secara fisik, matoa akan tumbuh liar di hutan dengan rata-rata tinggi 16 meter dan diameter 90 cm.
September-November
Tumbuhan ini akan berbuah setahun sekali, tepatnya pada bulan September-November. Matoa mulai berbunga pada bulan Juli – Oktober.
Gabungan Rasa Tiga Buah
Buah matoa rasanya manis, beraroma campuran antara rambutan, durian, dan kelengkeng. Unik, ya! Ketika masih muda, warnanya hijau, lalu menjadi kuning, kemudian kemerahan hingga kehitaman.
Tahan dari Serangga
Keunikan dari buah Matoa adalah buah ini tahan dari gangguan serangga. Jadi, buahnya tidak mudah rusak, hal ini juga didukung oleh tekstur kulit buahnya yang kuat.
Daya Tahan Tubuh
Buah matoa mengandung vitamin C dan E yang bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, meringankan stres, dan menjaga kesehatan kulit.
Namun, tidak boleh terlalu banyak mengkonsumsi buah matoa karena bisa menjadi pusing. Itu terjadi karena buah ini mengandung glukosa jenuh yang cukup tinggi.
Tidak Hanya di Papua
Walaupun menjadi pohon khas Papua, tumbuhan matoa juga bisa tumbuh di daerah lain, asalkan sesuai dengan karakteristik lingkungan yang dibutuhkan. Tumbuhan ini dapat tumbuh dengan baik pada kondisi tanah yang kering dengan lapisan tanah yang tebal dan iklim dengan curah hujan tinggi.
Saat ini, Matoa sudah tumbuh di Maluku, Sulawesi, dan beberapa pulau Jawa. Salah satunya adalah di Depok. Jika teman-teman ingin melihat pohon aslinya, bisa berjalan-jalan di sekitar Universitas Indonesia. Pohon ini berjajar di trotoar dekat stasiun Universitas Indonesia.
Teks dan Foto: Putri Puspita | Bobo.ID
Makna Pancasila Sila Ketiga bagi Masyarakat, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR