Karet (Hevea brasiliensis) adalah salah satu sumber daya alam Indonesia yang bisa kita banggakan. Indonesia bahkan pernah menjadi negara penghasil alam terbesar di dunia.
Bagaimana awal mula tanaman karet berkembang di Indonesia?
Tahun 1864 di Kebun Raya Bogor
Ternyata, tanaman karet yang saat ini banyak dikembangkan, yaitu jenis Hevea Brasiliensis pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh seorang warga asing bernama Hofland, pada tahun 1864. Saat itu, tanaman karet dijadikan salah satu koleksi di Kebun Raya Bogor.
Melihat tanaman ini begitu kaya manfaat, akhirnya karet ditanam dalam bentuk perkebunan dan menyebar ke berbagai daerah. Pada tahun 1900an hingga sekitar tahun 1956 Indonesia pernah menjadi penghasil karet alam terbesar di dunia.
Sempat Tidak Menarik
Pada masa awal karet diperkenalkan, ternyata masyarakat Indonesia pernah tidak tertarik karena sudah menanam pohon penghasil getah yang lainnya, yaitu Ficus elastica atau karet kebo. Apalagi pohon ini juga menjadi pohon favorit masyarakat Belanda. Bahkan, perkebunan karet jenis Ficus elastic tertua di dunia ada di Jawa Barat.
Namun, lambat laun diketahui bahwa tanaman karet jenis ini menghasilkan getah karet yang tidak terlalu banyak dan mudah terserang hama. Akhirnya, tanaman karet jenis Hevea Brasiliensis pun mulai ditanam dan disebar ke berbagai daerah di Indonesia.
Pada tahun 1876 dikirimkan 18 buah biji karet Hevea Brasiliensis dari Kew Botanical Garden kesekarang Indonesia. Namun, hanya dua biji karet yang berhasil tetap segar untuk ditanam hingga menjadi koleksi pohon karet tertua di Indonesia.
Menyadap Karet
Untuk mendapatkan getah karet yang akan diolah, petani karet harus melakukan proses penyadapan, yaitu mengambil getah karet dengan cara melukai atau menggores kulit dari pohon karet. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat menyadap karet, seperti usia pohon sebaiknya sudah mencapai 4-5 tahun dan kedalaman irisan sekitar 1mm – 1.5 mm. Jika sudah sesuai anjuran, tanaman karet bisa disadap bahkan sampai 25 tahun lamanya. Biasanya getah karet ditampung dalam wadah-wadah di ujung goresan.
Sampai Saat Ini
Karet telah menghidupi bangsa Indonesia sejak dulu hingga sekarang. Sampai saat ini, karet jenis Hevea Brasiliensis, masih terus ditanam di Indonesia. Negara kita menduduki peringkat kedua dalam hal produsen karet di dunia.
Beberapa daerah dengan perkebunan karet yang besar, yaitu Sumatra Selatan, Sumatra Utara, Riau, Jambi, dan Kalimantan Barat.
Teks dan Foto: Putri Puspita | Bobo.ID
Hati-Hati Kandungan Gula di Minuman Manis, Bagaimana Memilih Minuman yang Tepat?
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR