Bobo.id - Darrr! Derrr! Dorrr! Berisik bunyinya, tapi indah dilihatnya. Itulah kembang api di langit malam tahun baru. Mengapa ia bisa melesat ke atas, meledak, dan mengelurkan percikan api yang berwarna-warni? Yuk, kita lihat bagaimana kembang api bekerja!
Campuran Bahan Kimia
Kembang api adalah bahan peledak yang dicampur dengan serbuk bintang dan bahan pewarna lalu dimasukkan ke dalam selongsong kertas dan diberi sumbu.
Bahan peledak yang digunakan adalah bahan kimia yang memiliki daya ledak ringan. Misalnya belerang atau hidrokarbon padat.
Serbuk bintang itu bahan kimia juga. Apabila terbakar akan menghasilkan percikan api yang bercahaya dan berjura-jurai.
Bahan pewarna untuk kembang api terbuat dari logam tertentu. Warna merah dihasilkan dari strontium dan lithium. Warna kuning dari natrium.
Warna oranye dari kalsium. Warna hijau dari barium. Warna biru dari tembaga. Warna ungu dari potasium dan rubidium.
Warna emas dari arang dan besi. Sedangkan warna merak dihasilkan dari logam alumunium, titanium, atau berilium.
Ketika sumbu dibakar, apinya membakar bahan peledak, hingga kembang api melesat ke atas lalu meledak. Duaarrr! Ledakannya membakar bahan pewarna dan serbuk bintang, hingga menimbulkan jurai-jurai api berwarna warni. Indah sekali.
Meledak Berkali-Kali dan Berwarna-Warni
Kembang api biasanya tidak meledak sekali, tetapi berkali-kali. Setiap ledakan menghasilkan percikan api dengan warna cahaya yang berbeda-beda.
Untuk membuat kembang api semacam itu, kembang api dibuat berlapis-lapis. Misalnya, bahan peledak yang dicampur dengan bahan pewarna biru dilapisi dengan bahan peledak yang dicampur dengan bahan pewarna merah. Lalu dilapisi lagi dengan bahan peledak yang dicampur dengan bahan pewarna kuning.
Begitu seterusnya sampai berlapis-lapis.
Kembang api yang berlapis-lapis itu ketika sumbunya dibakar, maka lapisan terluar akan meledak. Ledakannya akan membakar sumbu di lapisan kedua. Begitu seterusnya sampai semua lapisan habis.
Ada juga satu buah kembang api besar berisi macam-macam kembang api aneka warna. Kembang api seperti ini, ketika meledak menghasilkan juara-jurai cahaya yang beraneka warna.
Foto: Creative Commons
Penulis | : | Aan Madrus |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR