Setiap tanggal 31 Desember malam hingga memasuki tanggal 1 Januari, kita merayakan tahun baru. Biasanya kumpul-kumpul di halaman rumah sambil makan-makan, meniup terompet, dan menyalakan kembang api.Tetapi ada suku atau bangsa lain yang tahun barunya bukan 1 Januari. Mereka merayakannya dengan cara yang khas.
Topo Bisu Mebeng Benteng
Secara penanggalan Jawa, tahun baru jatuh pada tanggal 1 Suro. Orang Jawa punya tradisi sendiri untuk menyambut tahun baru. Misalnya masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya. Pada malam 1 Suro mereka mengadakan acara “topo bisu mubeng benteng”. Yaitu berjalan mengelilingi benteng kraton tanpa bicara. Sambil berjalan mereka berdoa untuk mendapatkan kesehatan, keselamatan, dan rezeki yang lancar.
Angpao, Amplop Berisi Uang
Bangsa Tiongkok merayakan tahun baru pada awal musim semi. Kira-kira antara pertengahan Januari sampai akhir Februari. Tahun baru itu disebut Imlek.
Saat Imlek, orang–orang berkumpul. Mereka saling mengucapkan “Gong Xi Fa Cai”. Orang tua akan memberikan angpao kepada orang yang lebih muda dan belum menikah. Angpao adalah amplop berwarna merah berisi uang. Di tahun baru juga ada pertunjukan barongsay di lapangan terbuka, atau mereka berkeliling dari rumah ke rumah.
Pawai Obor
Bangsa Ethiopia di Afrika merayakan tahun baru pada bulan September. Anak laki-laki dan orang dewasa membuat obor dari ranting. Sedangkan anak perempuan membuat karangan bunga. Pada malam hari mereka mengadakan pawai obor keliling kampung. Mereka semua mengenakan baju bagus. Yang perempuan selain memakai baju bagus juga mengenakan karangan bunga. Mereka keliling kampung sambil bernyanyi.
Kadomatsu
Di Jepang, perayaan tahun baru disebut Oshogatsu. Tahun baru dirayakan selama 3 hari. Untuk memeriahkan tahun baru, rumah-rumah dihias dengan ranting cemara, ranting aprikot jepang, dan bambu yang dirangkai dengan cantik. Rangkaian ranting itu namanya kadomatsu, melambangkan keberuntungan.
Anak-anak secara bersama-sama menaikkan layang-layang berbentuk capung, kupu-kupu, dan ikan. Tempat di tanggal 1, mereka pergi ke kuil untuk berdoa.
Lompat Api Unggun
Bangsa Iran merayakan tahun baru setiap bulan Maret. Di malam tahun baru, setiap keluarga membuat api unggun kecil. Mereka akan melompati api unggun itu sambil mengucapkan keinginannya di dalam hati. Yang berhasil melompati api unggun, doanya akan dikabulkan.
Membakar Boneka Rumput
Orang Ekuador menyambut tahun baru dengan membuat orang-orangan sawah atau boneka dari rumput. Boneka rumput itu kemudian dibakar. Membakar boneka rumput itu merupakan simbol dari membakar hal-hal yang buruk. Mereka berharap memasuki tahun baru dengan bersih.
Kue di Baki
Di India Selatan, untuk memeriahkan tahun baru, para ibu akan menyusun kue, bunga, dan hadiah kecil di baki kecil. Keesokan harinya mereka berjalan bersama menuju baki dengan mata tertutup. Hmm…kira-kira mereka masing-masing dapat apa, ya?
Menggantung Daun Mistletoe
Orang Italia menggantung daun-daun mistletoe di atas pintu sebagai lambang keberuntungan. Mistletoe adalah tumbuhan benalu yang warnanya tetap hijau di musim dingin. Meskipun hidup menumpang pada pohon lain, mistletoe sangat bermanfaat bagi binatang lain. Buahnya jadi makanan binatang. Daunnya sering dipakai menjadi sarang burung.
Foto: Creative Commons
Penulis | : | Aan Madrus |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR