Teman-teman pernah mendengar kata kleptomania? Kleptomania ini sering dihubung-hubungkan dengan kebiasaan mengambil benda-benda orang lain yang bukan miliknya. Sekilas mirip dengan pencuri, ya? Namun, kenyataannya ini adalah dua hal yang berbeda, lo. Yuk, kita lihat apa saja ciri-ciri orang yang kleptomania!
Asal Kata Kleptomania
Kleptomania berasal dari dua kata, yaitu klepto dan mania. Kata klepto artinya adanya mencuri, sedangkan mania ditujukan untuk sebuah kegemaran yang berlebihan. Penderita kleptomania biasanya sering mengambil benda yang bukan miliknya di tempat umum. Misalnya seperti di supermarket, bahkan mencuri barang milik teman sendiri.
Kenapa, ya, Seseorang Bisa Menjadi Kleptomania?
Seseorang bisa menjadi kleptomania karena adanya dorongan yang sangat kuat untuk mencuri, meskipun sebenarnya dia tidak membutuhkan barang tersebut. Bahkan, terkadang benda yang diambil adalah barang yang tidak terlalu bernilai tinggi dan tidak dipakai oleh si kleptomania. Misalnya seperti pensil, buku, dan benda-benda kecil lainnya.
Baca juga : 5 Kebiasaan Orang Jepang yang Bisa Ditiru
Gangguan Kesehatan Mental
Kleptomania ini sebenarnya seperti sebuah penyakit. Namun, mereka yang menderita kleptomania biasanya tidak menyadari atau menyangkal kalau mereka itu sakit. Mereka juga akan mempertahankan diri dan tidak mau mengaku jika dituduh sebagai pencuri. Teman-teman penderita kleptomania malu mengakui kalau mereka sakit seperti itu, mereka juga takut untuk mencari perawatan dari gangguan kesehatan mental tersebut.
Bagaimana Ciri-ciri Orang yang Kleptomania?
1. Tidak Mampu Menolak
Penderita tidak mampu menolak dorongan dari dalam dirinya untuk mengambil benda dari tempat umum atau orang lain. Biasanya tindakan ini spontan terjadi, tapi ada juga yang direncanakan. Sebagian penderita ada yang berusaha kuat untuk menolak kebiasaan ini, tapi banyak juga yang setuju dan akhirnya mengikuti dorongan ini.
2. Merasa Cemas
Sebelum melakukan perbuatannya, penderita kleptomania biasanya merasa tertekan, mengalami kecemasan, dan tekanan lain. Semua kecemasan itu bisa hilang hanya jika dia melakukan dorongan mencuri tadi.
Baca juga : 5 Kebiasaan yang Bisa Mengganggu Otak
3. Merasa Puas
Ketika mereka mencuri, ada rasa senang dan puas di dalam diri mereka. Ini yang menunjukkan bahwa mentalnya memang sedang tidak sehat.
4. Tidak Kapok
Meskipun ada rasa takut dan sedikit menyesal setelah mencuri, tapi dorongan untuk mencuri lagi di lain kesempatan bisa muncul lagi secara spontan. Biasanya terjadi saat penderitanya sedang depresi atau tertekan.
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR