Setelah bertelur, barulah ia kembali ke hutan meninggalkan telurnya.
Telur kepiting yang telah menetas akan tetap tinggal di laut selama 3 -4 minggu. Anak-anak kepiting kemudian berbondong-bondong meninggalkan laut, pergi ke hutan untuk tumbuh di sana.
Mengganggu Tapi Menarik
Saat musim bertelur tiba, jutaan kepiting merah keluar dari dalam lubangnya lalu mereka berjalan berbondong-bondong menuju laut. Kepiting adalah binatang yang aktif di siang hari. Jadi, di siang hari mereka memenuhi jalanan, halaman, got, bahkan dinding bangunan.
Semua daratan di Christmas Island seperti dilapisi karpet merah. Untuk berjalan di antara mereka sangat susah.
Jika naik kendaraan, melindas kepiting di jalanan bisa membuat ban kendaraan menjadi bocor karena capit mereka. Kantor-kantor dan toko-toko terpaksa ditutup. Aktifitas penduduk setempat jadi terganggu.
Baca juga: Kenapa Kepiting Jalannya Miring?
Namun, fenomena ini justru menarik perhatian wisatawan. Banyak wisatan sengaja datang untuk menyaksikan fenomena alam yang langka ini dan mengabadikannya dengan kamera.
Untuk memberi kenyamanan bagi para wisatawan dan penduduk setempat, serta untuk keselamatan kepiting itu sendiri, pengelola taman nasional membuat jalur khusus migrasi kepiting.
Kepiting-kepiting diarahkan untuk melalui jalur itu. Untuk itu, beberapa ruas jalan tertutup untuk semua jenis kendaraan.
Pagar dipasang di sepanjang jalur migrasi. Bila perlu dibuatkan jembatan atau terowongan.
Meskpiun sudah dibuatkan jalur khusus, setiap musim migrasi, tidak sedikit kepiting yang mati, karena kepanasan, terinjak, dan terlindas mobil. Diperkirakan 10-15 juta kepiting mati dalam masa migrasi tersebut.
Foto: Creative Commons, www. mountainsbeyonds.org, www.christmas.net.au - Max Orchard
Penulis | : | Aan Madrus |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR