Ia lalu menjelaskan lebih panjang lagi. Nama Abe juga ciri khas nama Amerika. Karena itu, Sherlock lalu mengirim surat pada temannya, Wilson Hargreave, dari Biro Kepolisian New York. Sherlock bertanya, apakah Wilson Hargreave mengenal Abe Slaney. Wilson Hargreave mengirim surat balasan. Menurutnya, Abe Slaney adalah penjahat berbahaya di Chicago.
Pada malam harinya, Sherlock menerima surat dari Pak Hilton Cubbit. Surat yang berisi salinan gambar orang-orang menari yang baru diterimanya. Sherlock segera menerjemahkan pesan itu. Bunyinya,
KALAU TIDAK DATANG LIHAT AKIBATNYA
“Ternyata, setelah tidak berhasil mengirim pesan yang membujuk, penjahat itu mulai mengancam Elsie. Itu sebabnya, saya cepat-cepat mengajak dokter Watson untuk berangkat ke Norfolk. Sayangnya, kejadian buruk itu sudah terjadi," jelas Sherlock.
"Saya sungguh bangga bisa bekerja sama dengan Anda dalam kasus ini, Pak Sherlock," kata Inspektur Martin. "Namun maafkan saya. Saya punya tanggung jawab pada bos saya. Jika Abe Slaney yang tinggal di Elrige ini memang pembunuh, dia pasti akan berusaha melarikan diri. Dan kalau saya hanya duduk-duduk di sini, bos saya pasti akan marah."
"Anda tidak perlu menjadi gelisah, Pak Inspektur. Dia tidak akan melarikan diri."
"Bagaimana Anda tahu?"
"Kalau dia lari, justru dia bisa dianggap bersalah."
"Kalau begitu, mari kita tangkap dia."
"Saya kira, sebentar lagi dia akan tiba di sini."
"Tapi kenapa harus mau datang ke sini?"
"Karena saya sudah menulis surat dan memintanya datang."
"Tapi ini tidak masuk akal, Pak Holmes! Kenapa dia mau datang karena Anda telah memintanya? Apakah dia tidak jadi curiga dan malah melarikan diri?”
"Tenang saja. Saya tahu, bagaimana caranya menulis surat dan memintanya datang," kata Sherlock Holmes.
Inspektur Martin mendelik terkejut mendengar kata-kata Holmes. Begitu juga Watson. Apa maksud Holmes berkata seperti itu?
(Bersambung)
Teks: Adaptasi dari cerita petualangan Sherlock Holmes / Dok. Majalah Bobo
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Vanda Parengkuan |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR