Inspektur Martin akan bertanya lagi, tetapi Holmes meletakkan jari di bibirnya. "Sepertinya, dia sudah datang..."
Seorang pria melangkah menuju pintu masuk. Dia bertubuh tinggi, kulit agak gelap, mengenakan setelan flanel abu-abu. Hidungnya bengkok dan matanya tajam. Dia berjalan seolah olah itu adalah rumahnya. Tak lama kemudian, terdengar bunyi bel.
"Bapak-bapak," kata Holmes berbisik pada anak buah Inspektur Martin, "Sebaiknya segera sembunyi di belakang pintu dan bersiaga. Dan Pak Inspektur, siapkan borgol Anda. Biarkan saya yang bicara dengan dia."
Sherlock dan yang lainnya lalu menunggu diam selama satu menit.
Pintu lalu terbuka dan pria itu melangkah masuk. Seketika, anak buah Inspektur mengeluarkan pistol, dan Inspektur Martin memborgol pergelangan tangan pria itu. Semua dilakukan dengan begitu cepat dan tangkas. Pria itu samasekali tidak siap akan ditangkap. Matanya melotot marah menatap Sherlock dan teman-temannya. Namun, ia lalu tertawa terbahak mengejek.
"Bapak-bapak, sepertinya ada kesalahpahaman. Apakah saya punya salah pada Anda semua? Saya datang ke sini, atas permintaan dari surat Ibu Cubbit. Jangan bilang kalau Bu Cubbit yang membantu Anda untuk menjebak saya…"
"Bu Hilton Cubitt tadi pingsan. Sepertinya dia terguncang dan tidak mau bicara…"
Pria itu berteriak panik.
"Tidak mungkin dia pingsan!" teriaknya keras. "Saya hanya memukul si Hilton Cubbit. Saya tidak mungkin menyakiti Elsie sedikitpun. Saya cuma berani mengancamnya, tapi tidak mungkin menyentuh sehelai rambutnya pun… Dimana dia? Saya ingin melihatnya…”
"Dia ditemukan pingsan, di sisi suaminya yang cedera parah di kepala. Mungkin Bu Cubbit shock, atau terlalu kaget melihat suami yang dicintainya terluka parah. Sekarang ia sudah dibawa ke rumah sakit untuk dirawat."
Pria itu terduduk di sofa dan menangis mengerang. Ia membenamkan wajahnya di tangannya yang terbelenggu. Selama lima menit dia diam. Kemudian ia mengangkat wajahnya sekali lagi, dan berbicara dengan putus asa.
"Saya tidak akan berbohong pada Anda, Bapak-Bapak,” katanya. “Saya memang memukul si Hilton Cubbit dengan tongkat kriketnya. Tapi saya tidak menyakiti Elsie. Dia sudah seperti adik bagi saya. Saya sangat sayang padanya. Saya hanya ingin membawa pulang Elsie ke Amerika. Kembali ke dalam keluarga kami seperti dulu. Tapi si Hilton Cubbit betul-betul sudah merebut hati Elsie!”
Holmes menatap pria itu dengan marah.
"Elsie memisahkan diri dari Ayah dan anggota gang Joint, karena dia bertemu dengan pria yang baik,” kata Holmes tegas.
"Dia melarikan diri dari Amerika untuk menghindari Anda, gang Joint, dan ayahnya. Lalu dia menikah dengan Pak Cubbit yang baik hati di Inggris. Tapi Anda, Pak Abe Slaney, terus mengikutinya dan membuat hidupnya sengsara. Anda malah membujuk dia untuk meninggalkan suami yang dicintainya. Membujuk dia untuk pulang ke Amerika, bergabung kembali dengan gang Joint. Tindakan Anda telah membuat kehidupan mereka terluka parah…”
Holmes tampak sangat marah. Sementara Pak Abe Slaney juga mendelik kesal.
Abe Slaney membuka salah satu tangannya yang memegang sehelai kertas kusut.
"Lihat surat ini, Pak!” teriaknya dengan sinar mata curiga. "Anda jangan membohongi saya! Elsie tidak mungkin terluka karena perbuatan saya. Kalau dia tidak sadarkan diri, siapa yang menulis surat ini?” Abe melempar gumpalan kertas itu ke meja di depannya.
"Aku yang menulisnya, untuk membawa Anda di sini."
"Anda menulis itu? Tidak ada satu orang pun di bumi ini yang tahu rahasia orang-orang menari. Kecuali anggota gang Joint. Bagaimana bisa Anda menulis sandi tulisan itu?"
"Ada orang yang bisa menciptakan rahasia, dan ada orang yang bisa menemukan rahasianya," kata Holmes. “Sebentar lagi, ada polisi datang untuk membawa anda ke penjara Norwich, Pak Slaney. Tapi sementara itu, Anda punya waktu untuk memperbaiki kesalahan Anda.
Apakah Anda sadar, bahwa Bu Cubbit sempat dicurigai sebagai orang yang memukul suaminya. Sebab, tidak ada orang yang tahu kalau Anda bertemu Bu Cubbit malam itu. Tak ada orang yang tahu juga tentang pesan orang menari itu. Kalau saya tidak memecahkan pesan orang menari itu, tentu Bu Cubbit masih menjadi tertuduh.
Sekarang, Anda sebaiknya menjelaskan pada semua orang, bahwa Bu Cubbit tidak bersalah sedikitpun. Itulah tanggung jawab terakhir Anda!"
"Saya tidak akan meminta apa-apa," kata Abe Slaney dengan suara lemah. “Saya akan mengaku kalau sayalah pelakunya. Elsie tidak bersalah.”
Abe Slaney lalu menceritakan kisah hidupnya...
(Bersambung)
Teks: Adaptasi dari cerita petualangan Sherlock Holmes / Dok. Majalah Bobo
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Vanda Parengkuan |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR