Bobo.id - Teman-teman pasti tahu lagu Balonku.
Balonku ada lima, rupa-rupa warnanya
Hijau kuning kelabu, merah muda dan biru
Meletus balon hijau, Dor!
Hmmmm… balon yang meletus memang memunculkan suara, bahkan kadang sangat nyaring. Dari mana asal suara itu?
Balon yang ditiup akan mengembang. Jika diperhatikan, permukaan balon yang awalnya tebal berubah menjadi semakin tipis seiring dengan banyaknya gas yang masuk ke dalamnya.
Sebenarnya, pada saat mengembang, balon sedang menahan rekanan udara di dalamnya.
Bayangkan saat kita menusuk balon dengan jarum atau ujung benda tajam lainnya. Dor!
Balon meledak dan pecah menjadi serpihan kecil, padahal lubang yang dibuat oleh jarum sangatlah kecil. Ternyata, lubang kecil ini bisa memicu kebocoran yang panjang pada permukaan balon.
Udara dalam ruang tertutup, seperti balon, akan memunculkan energi suara, apabila ada celah bagi udara untuk keluar tiba-tiba.
Inilah yang terjadi saat balos meletus. Ketika meletus, kebocoran terjadi, udara yang lama ditahan di dalam balon terlepas ke udara secara tiba-tiba.
Lalu, pergerakan udara ini memunculkan getaran yang menyebar ke udara menjadi gelombang suara hingga mencapai telinga kita.
Akhirnya, kita mendengar suara ledakan dari balon. Semakin besar tekanan yang diterima pada pemampatan beresiko, semakin besar juga volume suara yang dihasilkan.
Nah, kita harus berhati-hati dengan suara balon meletus yang terlalu keras karena beberapa penelitian menemukan bahwa suara ledakan balon bisa mengganggu pendengaran kita.
Salah satunya adalah penelitian dari University of Alberta di Kanada yang membuktikan bahwa suara letusan balon bisa mencapai 168 desibel, yang artinya 4 desibel lebih keras dibandingkan dengan senapan 12-gauge. Itu dapat menganggu pendengaran kita.
Para peneliti tidak melarang untuk bermain balon, tapi sebaiknya menjaga balon agar tidak pecah di dekat telinga, ya!
Teks dan Foto: Putri Puspita | Bobo.ID
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR