Bobo.id - Opossum adalah binatang berkantung. Ada banyak jenis opossum yang dikenal di dunia. Salah satunya Virginia Opposum yang hidup di Amerika bagian tengah dan utara.
Virginia opossums dalam bahasa Latin disebut Didelphis virginiana. Penduduk setempat menyebutnya opossum dengan mengucapkan huruf O tanpa suara.
Jadi hanya terdengar kata possum saja. Hal ini kadang-kadang menjadi rancu dengan binatang possum dari Australia.
Opossum adalah binatang seukuran kucing kampung. Badannya ditutupi dengan bulu berwarna cokelat kelabu.Sedangkan wajahnya berwarna putih.
Opossum memiliki ekor yang panjang, gundul, dan dapat memegang. Oposum menggunakan ekor itu untuk bergelantungan di ranting pohon, sementara tanggannya mencari makanan.
Opossum adalah binatang nokturnal. Artinya ia mencari makan di malam hari. Ia punya indera penciumannya yang tajam untuk menemukan makanan.
Opossum bersifat omnivora. Ia memakan berbagai jenis tumbuhan dan hewan seperti buah-buahan, biji-bijian, serangga, siput, cacing tanah, bangkai, ular, burung, tikus, dan hewan kecil lainnya. Menurut penelitian, Virginia opossum tahan terhadap racun ular.
Persimmons, buah sejenis kesemek, adalah salah satu makanan favorit virgin oposum selama musim gugur. Oposum jarang terlihat di siang hari, kecuali jika makanan sulit didapat. Sesekali ia terlihat di siang hari mengaduk-aduk tempat sampah.
Opossum betina melahirkan bayi sebesar lebah madu. Jumlahnya bisa 20- 30 ekor. Bayi-bayi itu segera merangkak masuk ke dalam kantong ibunya yang berada di dalam perut. Di dalam kantong ibunya ada 13 buah puting susu.
Biasanya hanya bayi yang sampai duluan ke dalam kantong ibunya dan mendapatkan puting susu yang bisa bertahan hidup.
Di dalam kantong ibu itulah bayi-bayi opossum berkembang. Setelah berumur 2 – 2,5 bulan, anak-anak opossum akan keluar masuk ke dalam kantong ibunya. Kadang-kadang mereka naik ke punggung ibu, saat ibunya berburu makanan.
Setelah berumur 4-5 bulan anak-anak opossum akan lepas dari ibunya.
Penulis | : | Aan Madrus |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR