Bobo.id – Sebelum ada obat kimia, nenek moyang kita dahulu meminum jamu sebagai obat.
Ramuan Tradisional
Bangsa kita sudah mengenal budaya pengobatan sejak lama. Dulu, pengobatan dilakukan dengan cara tradisional. Ada pengobatan fisik, seperti pijat, bloyoh (membalurkan ramuan tanaman pada tubuh).
Selain itu, ada juga pengobatan dalam. Pengobatan ini mengandalkan ramuan yang dimakan atau diminum, seperti jamu.
Baca Juga: Rumus Anti Masuk Angin
Dibuat oleh Para Empu
Jamu sudah berkembang sejak lama. Pada awalnya, jamu dibuat dengan cara coba-coba. Para empu (para ahli zaman dulu) menggunakan tanaman dan bahan-bahan dari alam untuk meracik resep jamu.
Baca Juga: Cabai Puyang, Cabai Manis yang Menghangatkan
Para empu ini melakukan penelitian selama bertahun-tahun. Sampai akhirnya, mereka tahu khasiat jenis tanaman tertentu. Misalnya, kencur dapat digunakan untuk mengobati gangguan perut.
Sirih dapat digunakan sebagai pembasmi kuman.
Pengetahuan para empu tentang kasiat tanaman dan racikan jamu ini dicatat dalam lembaran daun lontar. Catatan ini diwariskan kepada generasi berikutnya secara turun temurun.
Baca Juga: Tanaman Jahe yang Kaya Manfaat
Memilih dengan Benar
Jamu adalah ramuan yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan. Jika terlalu lama dipanaskan, khasiatnya akan hilang.
Lalu, jika proses pengolahannya kurang bersih, hasilnya juga tidak akan bagus bagi tubuh. Jadi, kita harus pandai memilih jamu yang akan diminum.
Semoga, keberadaan jamu bisa tetap terjaga, ya! Jika jamu masih ada, tandanya tanaman obat di Indonesia juga masih ada.
Teks: Joko, Foto: Ricky Martin
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR