Bobo.id – Setiap tahun, ada kawanan udara yang suka mengembara. Mereka hilir mudik dari benua Asia ke benua Australia.
Gerombolan udara pengembara ini disebut angin monsun. Sstt... angin monsum ini bukan hanya suka mengembara, lo. Mereka juga suka membawa hujan.
Karena Sesak
Pada bulan Desember, Januari, dan Februari, segerombolan udara melakukan perjalanan. Mereka berangkat dari benua Asia yang kedinginan. Tujuannya ke benua Australia yang kepanasan. Kawanan udara itu berjalan dari barat ke timur.
Kenapa udara itu mengembara? Ternyata, mereka mendapat kabawa bahwa udara di Australia renggang akibat musim panas. Sementara itu, udara di Asia sedang sesak dan padat karena musim dingin.
Daripada berjejal-jejal, sebagian udara itu memutuskan pindah ke Australia. Kawanan udara yang berhembus dari Asia ke Australia ini disebut angin monsun. Karena angin tersebut berasal dari barat, maka angin itu disebut juga sebagai angin monsun barat.
Baca Juga: Kisah Anak Negeri Hujan
Keberatan Membawa Air
Saat mengembara, angin monsun barat melewati Samudra Hindia. Selama di atas lautan, angin monsun barat membawa titik-titik air. Semakin lama, titik air yang dibawa semakin banyak. Titik-titik air itu lalu berubah menjadi awan.
Ups, angin monsun barat sampai keberatan membawa awan. Ketika melewati kepulauan Indonesia, awan itu sudah terlalu tebal dan berat. Warna awan yang tadinya putih, berubah kelabu dan hitam. Awan itu lalu pecah menjadi hujan.
Baca Juga: Fakta Seputar Hujan
Awal yang Menyenangkan
Saat angin munson melewati Indonesia, hujan akan turun dan kekeringan akan hilang. Petani yang ada di Indonesia pun bahagia dan bisa bercocok tanam lagi. Tak hanya itu, orang-orang pun tidak harus membeli air lagi, karena hujan telah turun
Januari, Hujan Tiada Henti
Angin munson memuncak di Januari. Jadi, Teman-teman jangan heran kalau di bulan Januari langit lebih sering kelabu, daripada biru. Di bulan ini juga, nelayan mulai susah melaut karena ombak yang besar.
Di bulan Maret, perjalanan angin munson ke Benua Australia sudah berhenti. Jika sudah begitu, tidak akan ada lagi angin yang membawa hujan. Jadi, hujan akan berhenti, matahari akan bersinar cerah, dan yang pasti musim hujan akan berganti dengan musim kemarau.
Begitulah kisah tentang angin pembawa hujan.
Teks: Rna, Ilustrasi: Ode
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR