Bobo.id - Jembatan Kota Intan disebut sebagai jembatan gantung tertua di Indonesia. Letaknya di mana? Ternyata, jembatan ini ada di Jakarta. Sudah pernah lihat?
Dibangun Pemerintahan VOC
Jembatan Kota Intan dibangun pada tahun 1628 oleh pemerintah VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie).
Jembatan ini dekat dengan area Sunda Kelapa, tepatnya di wilayah Kali Besar, yang menjadi pusat pelayaran dan perdagangan pada saat itu.
Berganti Nama
Jembatan Kota Intan sudah berulang kali berganti nama, mulai dari Engelse Burg atau Jembatan Inggris.
Dibangun VOC, kok namanya Jembatan Inggis? Karena jembatan itu dibangun di dekat kubu pasukan Inggris, tepatnya di sebelah Timur jembatan tersebut.
Jembatan ini memiliki sejarah panjang, salah satu ceritanya adalah pada tahun 1628-1629 menjadi target penyerangan Belanda oleh pasukan Banten dan Mataram.
Pasca kerusakan oleh penyerangan ini, jembatan kembali dibangun dan diberi nama "Jembatan Pasar Ayam" atau Hoenderpasarburg, karena dekat dengan pasar ayam.
Jembatan Pasar Ayam pun rusak karena banjir, sehingga diperbaiki lagi dan diberi nama baru Het Middelpunt Burg atau "Jembatan Pusat". Bahkan, Jembatan ini juga pernah berganti nama menjadi Jembatan Ratu Juliana karena sempat diperbaiki oleh Sang Ratu.
Baru setelah kemerdekaan Indonesia, namanya menjadi Jembatan Kota Intan, sesuai dengan letaknya yang persis di ujung kubu/bastion Kastil Batavia yang diberi nama Bastiin Diamont (Intan).
Uniknya, walaupun namanya berganti terus, tetapi bentuk dan gaya arsitekturnya tidak berubah, tetap seperti yang kita lihat sekarang ini.
Baca juga: Asal Mula Jembatan Semanggi
Merah Marun
Jembatan ini mudah dikenali karena warnanya berbeda dari bangunan lain di sekitarnya, yaitu warna merah marun. Dulunya, jembatan ini menjadi penghubung antara Benteng Belanda dan Benteng Inggris.
Saat ini, Jembatan Kota Intan berubah menjadi objek wisata bersejarah di kota Jakarta. Pada tahun 1972, Gubernur DKI Jakarta, Bapak Ali Sadikin menetapkan Jembatan Kota Intan sebagai cagar budaya.
Ini Dia 3 Permainan Asyik Bermain Sambil Belajar yang Dilakukan Bersama untuk Melatih Otak
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR