Bobo.id – Tahukah, teman-teman jenis fon (font) apa yang paling banyak digunakan untuk membuat tulisan di komputer atau laptop? Yap, betul sekali, namanya Times New Roman.
Ternyata fon ini cukup populer dan sering digunakan dalam surat kabar, tugas sekolah, laporan resmi, dan lainnya.
Sebenarnya apa yang membuat fon ini banyak digunakan? Yuk, kita cari tahu!
Baca juga : Kenapa Alfabet Diawali Huruf A?
Dirancang oleh Stanley Morrison
Fon yang selalu menjadi standar penulisan resmi ini telah ada sejak 1931. Nama perancang huruf ini adalah Stanley Morrison.
Ia adalah seorang yang ahli dalam bidang tipografi dan pernah menjadi bagian dari perusahaan percetakan bernama The Pelican Press.
Di tahun 1929, Stanley diminta menjadi konsultan (pemberi nasihat) seputar fon di surat kabar Times of London. Kemudian tahun 1931, Stanley berpendapat bahwa Times of London memiliki pembacanya sendiri, sehingga memerlukan fon yang berbeda dari surat kabar lainnya.
Fon yang dibutuhkan harus berkarakter kuat, konsisten, dan ekonomis. Untuk itu, Stanley dan seorang temannya bernama Victor Lardent, merancang fon Times.
Memiliki Dua Nama
Semakin sering digunakan, fon bernama Times ini ternyata semakin populer. Bahkan beberapa koran dan laporan di Inggris banyak meniru fon ini.
Kemudian fon ini pun didaftarkan pada lisensi Monotype Corporation di Inggris dan di perusahaan Linotype di Amerika Serikat. Sejak saat itu, Monotype menjual fon Times dengan nama ‘Times New Roman’ yang bisa kita lihat di Microsoft Word.
Sedangkan Linotype di Amerika menjual fon ini dengan nama ‘Times Roman’, ini bisa kita lihat di Apple atau Adobe.
Fon yang Anggun atau Menjenuhkan?
Sebagian besar dari media cetak mengatakan, bahwa fon Times adalah fon yang terlihat kurus sehingga dapat memuat banyak tulisan. Tidak hanya itu, bagi mereka fon Times juga tampak anggun dan menggambarkan sebuah kerja keras serta konsisten.
Namun, ada pendapat media cetak lain yang mengatakan bahwa justru anak remaja tidak relalu suka dengan fon ini. Ini karena fon Times dirasa membosankan dan menjenuhkan.
Nah, kalau menurut teman-teman bagaimana?
Bobo Funfair Digelar di Semarang, Bisa Ketemu Bobo Sekaligus Wisata Kuliner Nusantara
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR