Bobo.id – Teman-teman tahu keris kan? Senjata tradisional khas Indonesia ini terkenal bahkan sampai ke luar negeri. Selain keris, ada senjata tradisional apa lagi, ya? Yuk, kita simak!
1. Celurit
Celurit merupakan senjata tradisional orang Madura. Bentuknya mirip seperti bulan sabit dengan gagang di bawahnya.
Sebenarnya celurit merupakan alat untuk berkebun atau bertani yang digunakan untuk memotong rumput yang menjadi makanan sapi.
Namun kadang-kadang celurit juga dipakai sebagai senjata untuk berduel. Bukan berduel sungguhan kok, teman-teman, tapi berduel sebagai bagian dari upacara-upacara adat saja.
2. Kujang
Senjata tradisional khas Sunda ini bentuknya unik, agak pendek dan melengkung. Orang Sunda dulu menggunakan kujang untuk berkebun. Namun sekarang kujang lebih banyak dijadikan hiasan atau koleksi saja.
Sedangkan untuk berkebun, orang Sunda sekarang menggunakan bedok, semacam parang yang berbentuk panjang.
3. Mandau
Mandau merupakan senjata tradisional orang Dayak. Bentuknya panjang seperti pedang. Konon, saat suku-suku Dayak di Kalimantan terlibat perang saudara, mandau ini dipakai untuk menebas kepala musuhnya, lo. Hiiy! Seram, ya!
Namun jangan khawatir, teman-teman. Mandau sekarang lebih banyak dipakai sebagai hiasan, bahkan wisatawan dari luar negeri juga membelinya untuk oleh-oleh, lo.
4. Pisau Belati
Senjata tradisional orang Papua disebut pisau belati. Senjata ini unik karena terbuat dari tulang burung kasuari dan di bagian atas pisau terdapat bulu burung kasuari. Pisau belati dulunya digunakan sebagai alat berperang bersamaan dengan busur dan panah.
Busur khas Papua terbuat dari bambu atau kayu dan talinya dibuat dengan rotan. Sedangkan panah tradisional Papua terbuat dari bambu, kayu, atau tulang kangguru.
5. Badik
Badik merupakan senjata tradisional orang Bugis di Makassar. Bentuknya pendek seperti pisau, tapi tetap memiliki keunikan tersendiri. Senjata ini sudah ada sejak zaman Kerajaan Sulawesi, lo.
Dan sudah sejak dulu juga badik digunakan sebagai alat berperang dan bertarung.
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR