Bobo.id – Beberapa negara di dunia biasanya mengalami cuaca dingin setiap tahun.
Ternyata, cuaca dingin itu bisa membuat baterai ponsel milik penduduk di negara itu cepat habis, lo!
Kira-kira, apa yang membuat baterai ponsel cepat habis di cuaca dingin? Ayo kita selidiki!
Baterai Lithium-ion
Saat ini, hampir semua ponsel menggunakan baterai lithium-ion.
Di dalam baterai ini ada ion khusus yang bisa menampung daya listrik. Nah, daya listrik yang ditampung oleh ion inilah yang membuat ponsel kita hidup.
Ion yang ada di dalam baterai itu punya cara kerja yang unik.
Saat ion-nya memiliki daya listrik, mereka akan berkumpul di satu sisi yang dinamai anoda.
Namun, saat daya listriknya terpakai dan habis, ion itu akan berpindah ke sisi lain yang bernama katoda.
Tidak Tahan Dingin
Ion-ion yang ada di dalam baterai ponsel ini tidak tahan dengan dingin.
Saat cuaca di luar berubah menjadi dingin, ion ini akan melambat, bahkan berhenti bergerak.
Jika ionnya tidak bergerak, daya listrik yang ada di dalam ion pun tidak bisa digunakan.
Jika sudah begitu, layar ponsel akan memberitahu kita kalau baterai ponsel telah habis. Padahal, yang sebenarnya terjadi adalah baterai ion berhenti bergerak.
Baca Juga: Lakukan Hal Ini Setelah Menggunakan Ponsel
Apa yang Harus Dilakukan?
Jika baterai ponsel Teman-teman yang tadinya penuh, tiba-tiba habis di tempat dingin, jangan langsung melakukan pengisian baterai, ya!
Kita hanya perlu mencari ruangan yang memiliki suhu normal dan diam di sana selama beberapa saat.
Suhu normal akan membuat ion di dalam baterai kembali seperti semula. Baterai ponsel pun akan penuh seperti sebulumnya. Kalaupun berkurang, paling hanya berkurang beberapa persen saja.
Apa yang Terjadi Jika Kita Melakukan Pengisian Baterai?
Jika kita melakukan pengisian baterai, ion-ion itu akan berubah menjadi padat.
Ion yang memadat tidak bisa menampung daya listrik. Artinya, ion yang bisa menampung daya listrik di dalam baterai berkurang.
Semakin sedikit ion yang bisa menampung daya listrik, semakin cepat pula baterai ponsel kita habis.
Ilustrasi: Ode
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR