Bobo.id - Tas ini terbuat dari kulit dan berwarna hitam. Beratnya sekitar 22,5 kg.
Ke mana pun Presiden Amerika Serikat pergi, tas ini selalu ditenteng salah satu ajudannya.
Bahkan saat sang presiden lari pagi, tas ini juga mengikutinya, yang tentu saja ditenteng sang ajudan.
Nama resmi tas ini adalah "Tas Darurat Para Presiden". Namun dalam dunia kemiliteran dan intelejen dikenal dengan julukan "Football".
Dari sejumlah sumber disebutkan bahwa di dalam tas ini terdapat peralatan canggih yang berisi tombol pengaktifan rudal nuklir balistik (lintas benua).
Tujuannya, saat kondisi AS genting dan sang presiden jauh dari Ruang Komando Militer di Gedung Putih, dia tetap punya akses kontrol terhadap senjata berbahaya itu.
Sementara itu, menurut Bill Gulley, mantan Direktur Militer Gedung Putih, isi dari tas hitam tersebut bukan sekadar tombol nuklir.
Seperti dilansir dari Business Insider, setidaknya ada empat benda penting di dalamnya.
1. Buku hitam 75 halaman yang berisi rencana perang panduan serangan balasan rudal nuklir ke pusat negara lawan.
Misal, akan menghancurkan semua musuh dalam satu serangan atau beberapa musuh saja, ambil contoh Moskow dan Pyongyang.
2. Buku panduan tempat berlindung presiden saat situasi darurat.
3. Buku 10 halaman panduan siaran nasional mendadak.
4. Kartu kode aktivasi senjata nuklir.
Tas ini beberapa kali terekam kamera ada sebuah antena yang keluar dari tas. Ini menguatkan pendapat bahwa Football memang dirancang untuk situasi perang.
Menurut mantan Menteri Pertahanan Robert S. McNamara, julukan Football diberikan selama era Perang Dingin sebagai sandi rahasia terkait program nuklir berkode 'dropkick'.
Artinya, jika 'dropkick' hendak diluncurkan, football harus lebih dulu diaktivasi.
Tas hitam ini pertama kali muncul ke publik pada 10 Mei 1963 di kompleks keluarga Kennedy di Hyannis Port, Massachusetts.
Saat itu ajudan Presiden JF Kennedy membuntuti presidennya sambil membawa tas hitam.
Bahkan, pada Mei 1988, tas ini juga menyertai Presiden Ronald Reagan dalam kunjungan kenegaraan ke Uni Soviet.
Tas itu nyaris dipakai oleh Presiden Richard Nixon pada 1974. Saat itu emosinya meledak saat terprovokasi oleh Uni Soviet di Perang Vietnam.
Untunglah, penasihat presiden dan para ajudannya memperingatkan atasannya agar tak terburu-buru memutuskan penggunaan bom nuklir buat menyelesaikan konflik.
Saat ini AS diperkirakan memiliki 925 peluru kendali berhulu ledak nuklir. Dalam hitungan kurang dari 30 menit, rudal balistik AS bisa menjangkau benua lain.
Potensi daya rusaknya 17 ribu kali lipat di atas Hiroshima.
(Yoyok Prima Maulana/Intisari Online)
Cara Bersikap terhadap Barang yang Dipakai, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR