Bobo.id – Dari dulu sampai sekarang, manusia tetap penasaran. Apakah ada makhluk hidup di antariksa?
Tidak Selalu Manusia
Pada tahun 1996, ada penemuan mengejutkan di Kutub Selatan, berupa meteorit. Seperti yang kita tahu, batu meteorit itu adalah batuan antariksa yang jatuh ke Bumi.
Nah, batu itu pun kemudian dibawa ke laboratorium, dibelah, lalu diperiksa dengan mikroskop.
Hasil dari pemeriksaan tersebut, ditemukan semacam sisa makhluk hidup dalam batu meteorit itu.
Hmm, seperti apa ya makhluk hidupnya? Apakah seperti manusia?
Sayangnya, tidak. Makhluk hidup dalam meteorit itu berupa bakteri, makhluk yang sangat kecil, yang hanya bisa dilihat dengan mikroskop.
Penemuan ini menguatkan dugaan para astronom, bahwa ada makhluk hidup di antariksa dan itu tidak selalu manusia.
Baca juga : Benarkah Alien Mirip dengan Manusia?
Tiga Penghuni Antariksa
Menurut astronom, ada tiga makhluk hidup di alam semesta. Yaitu makhluk hidup sederhana, kompleks, dan makhluk hidup cerdas.
Yang termasuk makhluk hidup sederhana adalah bakteri atau makhluk yang memiliki satu sel. Makhluk hidup kompleks adalah tumbuhan dan hewan. Sedangkan makhluk hidup cerdas itu adalah manusia, yang hidupnya di Bumi.
Kalau Alien, itu termasuk makhluk apa, ya?
Katanya, Alien adalah makhluk hidup cerdas juga, tapi dari luar planet Bumi. Bentuk Alien belum tentu mirip dengan manusia, meskipun memiliki kepintaran yang sama.
Penumpang Meteor
Jumlah makhluk cerdas di galaksi Bima Sakti diduga hanya sedikit. Padahal galaksi Bima Sakti punya jutaan planet. Kenapa, ya?
Ini karena keadaan planet di galaksi Bima Sakti banyak yang aneh. Misalnya, udara planetnya terlalu asam atau tekanan udaranya terlalu besar.
Baca juga : Astrobiologi, Ilmu Tentang Penghuni Antariksa
Alam seperti itu tidak cocok dihuni makhluk cerdas. Hanya bisa dihuni oleh makhluk sederhana. Makhluk sederhana bisa bertahan hidup di alam yang sangat buruk.
Ajaibnya, bakteri bisa hidup di batu-batu yang melayang di antariksa, lo! Dengan menumpang batu itu, bakteri berkelana di antariksa dalam keadaan tidur alias pingsan. Bakteri dapat bertahan pingsan selama jutaan tahun.
Jika batu itu jatuh ke tempat yang cocok, misalnya planet berair, bakteri siuman dari pingsan dan hidup lagi.
Wow, menarik sekali, kan, teman-teman!
(Majalah Bobo / rna & hanna)
Ini Dia 3 Permainan Asyik Bermain Sambil Belajar yang Dilakukan Bersama untuk Melatih Otak
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR