“Wah, asyiiiik! Aku punya tempat berteduh!” seru Burung Nuri kesenangan.
“Yuk, kita bantu.”
“Boleh saja!”
Opi, Daci, Burung Nuri dan Burung Parkit bekerja dengan cermat sekali. Setiap papan mereka sambung dengan rapi agar tidak dapat masuk.
Selain keempat binatang itu, masih ada beberapa binatang lain datang membantu. Antara lain Burung Merpati, Tikus, dan Burung Hantu. Mereka mengerjakannya bersama-sama, sehingga dalam waktu 2 hari rumah idaman itu pun selesai. Rumah itu cantik sekali. Temboknya berwarna merah dan atapnya berwarna putih.
Seminggu kemudian, musim hujan pun datang.
Wrrrr…. Wrrrrr…. Suara angin kencang sekali
Tik tik tik…. Hujan mulai turun. Makin lama semakin deras.
“Untung rumah kita sudah selesai,” ujar Burung Hantu, “kalau tidak bisa kebasahan.”
Di rumah itu mereka menyiapkan makanan dan bermain. Pada malam harinya mereka bernyanyi bersama. Ramai sekali. Tak seekor binatang pun yang tampak sedih.
“Aku senang tinggal di sini. Ternyata bersahabat itu penting. Karena dengan demikian kita tak pernah kesepian,” kata Burung Parkit yang suka menyendiri.
Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Cis.
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Sylvana Toemon |
KOMENTAR