Bobo.id – Masjid merupakan tempat ibadah umat beragama Islam yang biasanya berbentuk seperti kubah pada atapnya.
Namun, apa jadinya kalau bangunan masjid berbentuk seperti kelenteng?
Setidaknya begitulah bentuk Masjid Muhammad Cheng Ho di Surabaya.
Masjid Muhammad Cheng Ho
Kalau kita lihat sekilas dari luar, bangunan ini akan terlihat seperti kelenteng.
Berwarna merah dan hijau dengan sedikit warna kuning keemasan, bangunan ini ternyata adalah masjid.
Masjid yang bernama Masjid Muhammad Cheng Ho Surabaya ini dibangun hanya dalam waktu 7 bulan dan diresmikan pada tanggal 12 Oktober 2002.
Selain di Surabaya, sebenarnya ada beberapa masjid yang juga dibangun seperti kelenteng.
Masjid-masjid itu diberi nama sesuai dengan nama Laksamana Cheng Ho.
Laksamana Cheng Ho
Cheng Ho sendiri merupakan seorang laksamana asal Tiongkok yang beragama Islam.
Cheng Ho sangat ahli dalam berdagang, lo.
Nah, saat berdagang itulah, Laksamana Cheng Ho juga menyebarkan agama Islam di daerah Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Laksamana Cheng Ho datang ke Indonesia sekitar tahun 1416.
Saat itu, ia bersama pasukannya mendarat di Pantai Simongan, Semarang.
Mereka mengunjungi Kerajaan Majapahit dan juga menyebarkan agama Islam.
Perpaduan Islam dan Tionghoa
Pintu masuk masjid ini seperti bangunan pagoda yang dilengkapi dengan relief naga dan patung singa dari lilin.
Namun yang membuat masjid ini terlihat seperti masjid adalah ada tulisan Allah dalam huruf Arab di puncak pagoda.
Ada juga beduk yang diletakkan di sebelah kiri masjid.
Masjid ini panjangnya 11 meter dan lebarnya 9 meter dengan 8 sisi di bagian atas bangunan utama.
Memang masjid ini kecil, hanya bisa menampung 200 umat saja, tapi justru yang unik adalah angka-angkanya.
Angka 11 merupkan ukuran Ka’bah saat baru dibangun, angka 9 melambangkan Wali Songo.
Sedangkan angka 8 melambangkan Pat Kwa atau keberuntungan dalam budaya Tionghoa.
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR