Bobo.id - Kuliner Indonesia itu beragam jenisnya. Mulai dari Sabang sampai Merauke, masing-masing memiliki kuliner khas yang menjadi ciri khas daerahnya.
Tidak heran, Indonesia sering dijadikan sebagai tujuan wisata kuliner di kawasan Asia Tenggara.
Melihat keberagamannya, ternyata ada beberapa fakta unik tentang kuliner Nusantara kita, lo. Apa saja, ya?
1. Penyebaran Warung Makan
Di Indonesia, ada dua jenis warung makan yang penyebarannya meluas di seluruh Indonesia, yaitu, Warung Tegal (warteg) dan rumah makan Padang.
Tentunya teman-teman pernah melihat salah satunya di daerah tempat tinggal kamu, bukan?
Nah, dari kedua warung makan tersebut, Rumah Makan Padanglah yang paling banyak tersebar. Warung makan ini dapat kita temukan hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Hanya saja, rumah makan padang justru tidak bisa kita temukan di daerah Padang itu sendiri. Hi… hi…
2. Sambal di Indonesia
Sebagian besar masyarakat Indonesia adalah penggemar kuliner pedas. Itulah sebabnya banyak makanan di Indonesia yang disajikan bersama sambal, sebagai pendamping wajibnya.
Di seluruh Indonesia, ada 17 jenis sambal, 17 jenis satai, dan 17 jenis soto.
3. Cracker versi Indonesia yang Banyak Ragamnya
Kraker atau cracker dalam bahasa Inggris ditujukan pada biskuit atau keripik.
Namun, di Indonesia, kata cracker bisa diartikan ke dalam berbagai jenis makanan seperti kemplang, rengginang, rambak kulit, karak, emping melinjo, keripik, hingga kerupuk.
4. Setiap Suku Mempunyai Makanan Pokok
Sebenarnya, setiap suku dan daerah di Indonesia itu memiliki makanan pokok masing-masing, lo, teman-teman.
Namun, dalam masa pemerintahan Orde Baru (1966-1998), keberagaman makanan pokok tersebut diseragamkan menjadi nasi.
5. Kuliner yang Serupa dengan Negara Lain
Ada beberapa negara yang memiliki makanan yang serupa dengan Indonesia, yaitu Malaysia dan Singapura.
Makanan yang serupa itu seperti laksa, cendol, satai, dan rujak.
Kesamaan jenis kuliner ini bisa terjadi karena ketiga negara ini masih memiliki rumpun budaya yang sama.
Kenapa Air Sering Tumpah saat Kita Memindahkannya dari Gelas? Ini Penjelasannya
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR