Bobo.id – Otak merupakan organ yang sangat penting dalam hidup manusia. Otak menjadi pusat kendali dari pikiran, perasaan, dan tingkah laku kita.
Apakah manusia bisa hidup tanpa otak?
Ternyata dalam dunia medis dikenal kondisi otak yang mengalami kelainan, ketika tidak adanya seluruh atau sebagian besar hemisfer otak dan tergantikan kantung yang berisi cairan otak.
Kondisi ini disebut hydranencephaly.
Kondisi seperti ini memang sangat langka, diperkirakan ada dua dari 10.000 kelahiran di Inggris yang mungkin mengalami hydranencephaly.
Seseorang dengan kondisi ini biasanya tidak dapat bertahan hidup dalam waktu lama.
BACA JUGA: 5 Kebiasaan yang Bisa Mengganggu Otak
Tidak Biasa
Walaupun diprediksi berumur singkat, ada beberapa orang yang bisa hidup cukup lama dengan kondisi hydranencephaly.
Seperti seorang anak bernama Alex yang dapat hidup hingga usia 10 tahun. Sayangnya, dalam hidupnya terdapat ketidakmampuan untuk mengenali lingkungan.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Pediatric Brain Foundation juga mencatat bahwa terdapat seseorang yang terdiagnosa hydranencephaly dapat bertahan hidup selama 33 tahun.
Studi yang diterbitkan di Acta Paediatrica pada tahun 2014 menyebutkan bahwa orang dengan hydranencephaly dapat bertahan hidup hingga usia 35 tahun.
BACA JUGA: 5 Cara untuk Melatih Otak
Kasus Langka Lainnya
Sebuah kasus medis di Tiongkok menunjukka bahwa ada seorang perempuan berusia 24 tahun yang ternyata seumur hidup tidak memiliki otak kecil.
Suatu hari ia pergi ke dokter karena merasa mual selama satu bulan, pusing seumur hidup, dan sulit menjaga keseimbangan.
Ternyata, setelah dilakukan CT scan dan MRI ditemukan bahwa perempuan tersebut tidak memiliki otak kecil, bagian otak yang sangat penting untuk menjaga keseimbangan.
Kasus lain juga diungkapkan dalam laporan The Lancet pada tahun 2007.
Seorang pria berusia 44 tahun ditemukan bisa hidup hanya dengan mengandalkan 10% otaknya yang masih berfungsi.
Pria ini mengalami gangguan kesehatan sehingga di kepalanya dipenuhi cairan yang mengganggu fungsi otaknya.
Pria ini diketahui mengalami hidrosefalus (gangguan aliran cairan di otak) sejak usia 6 bulan, dan terus menjalani operasi untuk menghilangkan tersebut, hingga mengikis sebagian besar bagian otaknya.
Namun, pria ini tetap bisa hidup, bekerja, bahkan berkeluarga.
Bobo Funfair Digelar di Semarang, Bisa Ketemu Bobo Sekaligus Wisata Kuliner Nusantara
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR