Di sekitar batu Malin Kundang, berserakan juga batu-batu yang bentuknya menyerupai tong kayu, tambang, jangkar kapal, dan puing-puing kapal.
BACA JUGA: 5 Tips Liburan ke Pantai
Menurut penduduk setempat, itu adalah kapal Malin Kundang yang hancur dan akhirnya menjadi batu karena kutukan ibunya.
Batu-batu itu sekarang dilapisi semen. Namun, pada mulanya batu itu asli.
Batuan aslinya pernah hancur karena sering dihantam ombak pasang. Akhirnya, batu itu dilapisi semen.
BACA JUGA: Pantai Temanjuk, Keindahan yang Tersembunyi
Pulau Pisang Ketek
Selain batu malin kundang, di pantai ini kita juga bisa menikmati pemandangan.
Yap, di sini, pasirnya putih dan airnya jernih.
Tak jauh dari sini, ada Pulau Pisang Ketek. Jika airnya surut, kita bisa menyeberangi laut untuk sampai ke pulau tersebut. Pulau ini memang kecil, tapi rimbun dan sejuk. Nyaman sekali.
Tertarik untuk datang ke Pantai Aia Manih dan melihat batu legenda Malin Kundang?
Teks: Joko, Foto: Creative Commons
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR