Cara Kerja Lampu Lalu Lintas Zaman Dulu
Pada awal beroperasi, lampu yang menggunakan energi gas ini memiliki cara kerja yang sama dengan kereta api.
Yakni, menggunakan menggunakan sinyal stop dan go dengan lampu dan gerakan semafor.
Di mana semafor adalah sebuah sistem penyampaian isyarat secara visual. Misalnya dengan lampu, bendera, dan sebagainya.
BACA JUGA : Sejarah Jalan Tol Pertama di Indonesia
Apabila plangnya sejajar, itu artinya stop atau berhenti. Kenderaan pun harus berhenti dan pejalan kaki boleh menyeberang.
Lalu, ketika plang diturunkan 45 derajat, itu artinya go atau boleh jalan, kenderaan pun dapat melaju.
Berakhir dengan Kerusakan
Pada zaman dulu, temuan ini menghasilkan berbagai reaksi dari masyarakat.
Ada yang paham dengan cara kerja lampu lalu lintas ini dan mematuhinya. Ada juga yang tidak mengerti dan mengabaikannya.
BACA JUGA : Mengapa Jalan di Pegunungan Dibuat Berkelok-kelok?
Namun, teknologi ini sering rusak serta mengalami kebocoran gas.
Kejadian ini menyebabkan ledakan di dasar semafor yang pernah melukai wajah polisi.
Tampilan lalu lintas zaman dulu sangat berbeda, bukan?
(Teks : Muflika Nur Fuaddah & Hanna Vivaldi)
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR