(Bagian 1)
Tidak hanya manusia yang punya raja dan kerajaan. Pohon dan gunung juga punya. Mereka mengatur alam dengan baik, bahkan kadang lebih bijak dari manusia. Dahulu kala, ada seorang Pak Boris dan istrinya yang melihat sendiri betapa bijaknya raja pohon.
Pak Boris ini bernama Pak Boris. Ia dan istrinya tak punya apa-apa selain rumah dan pekerjaan mereka sendiri. Sehari-hari, Pak Boris bekerja dengan palu dan alat ukir. Sementara Bu Boris bekerja merapikan pondok dan halaman. Mereka sangat bahagia walau hidup miskin.
Suatu hari, Pak Boris perlu kayu untuk pesanan patung ukiran. Ia lalu pergi ke hutan. Bu Boris juga ikut untuk mencari jamur. Hari itu sungguh cerah. Pohon bergerak oleh angin dan embun berkilau. Banyak jamur segar di sana. Tak lama, Bu Boris berhasil dapat satu keranjang penuh jamur. Namun Pak Boris belum menemukan yang ia inginkan.
Mereka terus masuk sampai ke hutan yang terdalam. Dan akhirnya, Pak Boris menemukan pohon yang ia anggap cocok untuk ia ukir menjadi patung.
Di puncak bukit itu, tampak tumbuh sebatang pohon maple tinggi. Pohon itu lurus menjulang, dan bagian atasnya berkilau bagai mahkota raja.
“Itu dia pohon yang aku butuhkan!” seru Pak Boris girang.
Ia mengambil kapak dari pundaknya dan mengangkatnya tinggi ke atas, siap menebang pohon maple itu. Namun sebelum kapaknya turun, tiba-tiba saja pohon maple menguap. Ia menggerakkan mahkota keemasannya dan berkata dengan suara manusia,
“Biarkan aku hidup dalam damai, pria baik. Aku akan memberimu hadiah!”
Pak Boris sangat terkejut karena pohon itu bica bicara. Dia membiarkan kapalnya jatuh dari tangannya dan bertanya, “Bagaimana caranya kau memberiku hadiah?”
Pohon itu menggerakkan daun-daun keemasannya dan berkata, “Lihatlah ke akar-akarku. Kau akan temukan hadiahmu. Gunakanlah sebaik mungkin, dan jangan kembali ke sini lagi!” ujar Pohon Maple.
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Vanda Parengkuan |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR