Wangi aroma donat yang baru matang semerbak. Seisi rumah sudah tahu bahwa itu adalah donat yang dibuat Ibu.
“Waaah, aromanya enak sekali! Aku mau satu!” kata Rado.
“Eits! Nanti dulu yah Rado. Ini donat pesanan. Ibu akan hitung dulu. Kalau lebih, Rado boleh ambil,” jawab Ibu.
“Ayah juga mau dong Bu,” seru Ayah dari ruang tamu.
“Boleh, tapi kalau lebih ya,” jawab Ibu lagi.
“Rado boleh bantu hitung ya Bu?” tanya Rado.
“Boleh sekali! Ah, Rado memang anak rajin,” kata Ibu.
1…2…3…4……….
“Bu, jumlahnya ada 32 donat,” kata Rado.
“Waaah! Itu artinya kamu dan Ayah beruntung, bisa dapat masing-masing satu donat,” kata Ibu.
“Yaaaay! Tapi Ibu hitung lagi saja Bu untuk memastikan jumlahnya,” kata Rado.
Ibu percaya kok sama Rado!
Ibu pun memberikan dua donat, satu untuk Rado, dan satu untuk Ayah. Donat lainnya diletakkan ibu seperti biasa di dekat jendela agar cepat dingin untuk dikemas.
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR