Biasanya mereka terbang membentuk huruf V. Pemimpin kelompok, terbang paling depan. Mereka terbang dengan kecepatan sama, sehingga mereka selalu bersama.
Sambil terbang, anggota kelompok mengeluarkan suara khas untuk memberi semangat pada pemimpinnya.
Bila pemimpin merasa lelah, sang pemimpin akan berbalik terbang ke belakang dan digantikan oleh anggota lainnya.
Bila ada anggota kelompok yang sakit atau tertembak hingga luka, dua ekor angsa akan turun.
Mereka akan menemani yang luka itu sampai sembuh atau mati. Setelah itu, barulah mereka terbang menyusul kelompoknya.
BACA JUGA: Burung Kuntul Kerbau
Kembali untuk Berkembangbiak
Angsa teritip akan tinggal di tempat migrasi selama musim dingin. Unggas ini sebetulnya pemakan rumput, akar-akaran, dan lumut.
Namun, di musim dingin mereka makan serangga, keong, dan kerang, karena mereka sulit menemukan tumbuhan.
Begitu musim dingin berakhir, angsa teritip kembali ke daerah asalnya masing-masing.
Mereka sampai di tempat asal bersamaan dengan datangnya musim kawin.
Jadi mereka langsung membangun sarang di tebing-tebing yang terjal dan tinggi.
Anak-anak yang menetas sebulan kemudian, akan mendapatkan cukup makanan, karena saat itu sedang berlangsung musim semi, di mana tanaman sedang tumbuh subur.
BACA JUGA: Nigel, Burung Laut yang Paling Kesepian
Foto: Creative Commons
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Aan Madrus |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR