Bobo.id - Dari namanya saja, tungau terdengar kurang menyenangkan, ya.
Dan ternyata, efek yang ditimbulkan oleh hewan ini lebih tidak menyenangkan lagi.
Meski ukuran tubuhnya sangat kecil, ia bisa menyebabkan tempat tinggal kita tidak sehat, dan akhirnya para penghuni rumah rentan terkena penyakit.
Yuk, kita mengenal lebih jauh tentang tungau.
1. Super Kecil
Tungau debu yang gemar tinggal di rumah kita merupakan serangga yang ukurannya sangat kecil.
Saking kecilnya, ia tidak bisa dilihat secara kasat mata.
Asal tahu saja, The Blomia Tropicalis, atau tungau debu, ukuran tubuhnya 300 kali lebih kecil dari sehelai rambut! Kecil sekali, ya!
Ada pula ilmuwan yang mengatakan bahwa tungau hanya berukuran 250-300 mikron dan memiliki tubuh tembus pandang, sehingga tidak terlihat oleh mata telanjang.
Bisakah teman-teman membayangkan seberapa kecilnya hewan ini?
2. Hidup Berkoloni
Sebagai serangga, tungau debu hidup secara berkelompok. Jumlahnya bisa mencapai jutaan ekor di satu tempat. Hiiiii….
3. Tempat Tinggal
Tungau senang tinggal di tempat yang lembap, gelap, atau bertekstur lembut di mana debu bisa menempel. Misalnya, kasur, karpet, bantal, sofa, dan boneka.
Oya, tungau juga sangat senang berkembangbiak di dalam mobil, lo.
Di situ, ia senang berada di setir, radio, tongkat untuk memindah gigi, tempat gelas, dan jok mobil.
Tempat tidur merupakan habitat utama tungau debu. Yang lebih mengejutkan, sebuah tempat tidur bisa memiliki 100.000 sampai 10 juta tungau di dalamnya. Iiiiih, banyaknya!
Itu sebabnya, jangan lupa rajin menjemur kasur dan bantal, ya.
BACA JUGA: Lima Museum Mobil Unik di Dunia
4. Makanan
Tungau hobi berpesta, apalagi bila tempat dia tinggal jarang dibersihkan.
Makanan tungau adalah sel kulit mati dan sisik kulit rambut, yang dikenal sebagai ketombe, baik dari manusia maupun hewan peliharaan.
Ia juga mendapatkan nutrisi juga dari jamur, sereal, remah makanan, makanan hewan, dan serpihan makanan ikan.
5. Penyebab Alergi
Meski kebanyakan tungau tidak berbahaya bagi manusia dan tidak membawa penyakit, kotorannya bisa menyebabkan reaksi alergi pada manusia, terutama pada penderita asma.
Di Singapura, misalnya, 1 dari 5 anak dan 5 persen orang dewasa di sana menderita asma. Dan sekitar 85 persen penderita asma ini alergi terhadap tungau debu.
6. Merusak DNA
Tahukah teman-teman, bahwa tungau dan kotorannya bisa merusak DNA manusia?
Tidak hanya itu, tungau juga bisa memperburuk radang paru-paru.
Nah, kalau DNA yang rusak ini tidak diperbaiki, sel-sel kita bisa mati.
7. Bertelur
Tungau betina yang dewasa bisa menghasilkan 40-80 butir telur. Siklus hidup tungau dari telur hingga menjadi dewasa memakan waktu satu bulan.
Setelah itu, tungau dewasa akan hidup selama 1-3 bulan lagi.
8. Menghasilkan Kotoran
Seekor tungau biasanya menghasilkan sekitar 20 kotoran per hari, yang mengandung protein yang membuat banyak orang menjadi alergi.
BACA JUGA: Kertas dari Kotoran Gajah
Iiiiih….jangan sampai tungau ikut menumpang di rumah kita, ya.
Itu sebabnya, jangan lupa jaga kebersihan rumah dan tubuh kita supaya tungau tidak memiliki tempat tinggal dan mendapatkan makanan di rumah kita.
Penulis | : | Lila |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR