Bobo.id - Saat membeli makanan kemasan, biasanya kita langsung memeriksa tanggal kedaluwarsanya, bukan?
Namun, sangat sulit memastikan kapan kedaluwarsa makanan yang kemasannya telah terbuka.
Menurut BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), makanan dinyatakan mengalami kerusakan (setelah kedaluwarsa) jika ada perubahan dari sifat asalnya. Misalnya saja, kerusakan fisik, kimia atau enzimatis.
Nah, untuk menentukan kedaluwarsa atau tidaknya beberapa jenis makanan di bawah ini, kita bisa melihat perubahan wujudnya.
Yuk, kita cari tahu bagaimana ciri-cirinya!
BACA JUGA : Ternyata, 3 Makanan Ini Tidak Boleh Disimpan di Kulkas
1. Susu Cair
Susu yang sudah tidak segar akan menimbulkan aroma yang tak sedap, biasanya akan tercium bau basi.
Selain itu, rasa susu juga tidak enak dan terasa asam. Rasa ini timbul akibat bakteri yang berkembang di dalam susu.
Hal tersebut berbeda dengan produk olahan susu seperti yoghurt yang memang memiliki rasa asam, tapi tetap saja rasanya berbeda dengan asam susu basi.
Susu yang bagus dan masih segar memiliki tekstur cair dan tidak ada gumpalan.
Sebaliknya, jika susu terlihat menggumpal dan memisah, itu tandanya sudah basi dan sebaiknya jangan diminum, ya.
Simpan susu cair dan yoghurt dalam botol dan tutup rapat, kemudian letakkan di kulkas.
Suhu dingin kulkas akan menambah panjang masa simpan susu dan yoghurt.
BACA JUGA : Inilah 8 Makanan Ekstrem Paling Berbahaya dari Berbagai Negara di Dunia
2. Susu Bubuk
Susu bubuk yang baik berwarna putih cerah, berbau gurih, terlihat butirannya halus, mudah larut saat diseduh dengan air.
Sedangkan susu yang kedaluwarsa memiliki warna agak kekuningan, berbau agak tengik atau tidak sedap, lebih menggumpal dan lengket di tangan, sulit larut dan lebih menggumpal saat diseduh dengan air.
Berbeda dengan susu cair, susu bubuk tidak perlu disimpan dalam kulkas, tapi kita bisa meletakkannya di tempat yang kering.
Namun, kita perlu memasukkan susu bubuk dalam wadah kedap udara yang benar-benar kering.
BACA JUGA : Inilah 5 Makanan yang Dilarang di Beberapa Negara
3. Margarin
Margarin yang bagus tidak terlalu padat, tapi tidak juga lembek.
Untuk mengetahuinya, coba teman-teman oleskan pada sehelai roti.
Bila mudah merata dengan permukaan roti, maka dapat dikatakan kualitasnya baik.
Margarin yang masih bagus warnanya kuning cerah dan bersih.
Sedangkan margarin yang sudah kedaluwarsa biasanya ada bintik-bintik putih atau hitam pada permukaannya.
Margarin seperti ini juga disertai dengan bau tengik.
Jika menemukan margarin seperti ini, sebaiknya segera buang agar tidak menimbulkan penyakit.
Agar kualitasnya selalu terjaga, simpan margarin dalam wadah kedap udara dan letakkan di kulkas.
Saat akan digunakan kembali, diamkan beberapa saat hingga testurnya lembut kembali.
BACA JUGA : 4 Makanan Indonesia yang Berasal dari Luar Negeri
4. Kismis
Kismis yang baik dan sehat dikeringkan dengan panas matahari dan tidak dicampur belerang.
Ciri-cirinya adalah berwarna lebih hitam pekat, lembap, dan tidak tahan disimpan lama, karena cepat berjamur.
Kismis yang bermutu baik memiliki ciri-ciri tebal bundar, berisi atau berdaging, dan bersih.
Jika bukan seperti ini, kismis tersebut bisa saja sudah kedaluwarsa.
Kismis akan lebih awet jika diletakkan dalam kulkas dan sebelumnya dibungkus plastik yang terikat rapat, dan pastikan tidak ada udara dalam plastik.
BACA JUGA : Tidak Banyak yang Tahu, Inilah Bedanya Best Before dan Expired Date pada Kemasan Makanan
5. Makanan Kaleng
Bakteri menjadi penyebab rusaknya makanan kaleng.
Jika teman-teman sudah mencium bau busuk dan melihat warna hitam pada makanan kaleng yang telah dibuka sebelumnya, itu artinya makanan tersebut sudah kedaluwarsa.
Agar makanan kaleng yang sudah terbuka dapat disimpan lebih lama, kita perlu menutup permukaan kaleng dengan aluminium foil hingga rapat. Kemudian letakkan di dalam kulkas, ya.
Atau agar lebih panjang lagi masa simpannya, kita bisa memindahkan makanan kaleng yang tersisa ke dalam wadah kedap udara, kemudian simpan dalam kulkas atau freezer.
Nah, teman-teman perlu hati-hati sebelum menyantap bahan makanan yang ada di dapur, ya. Siapa tahu makanan tersebut sudah kedaluwarsa.
(Teks : Dionysia Mayang dan Hanna Vivaldi)
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR