Bobo.id - Apakah teman-teman termasuk orang yang mudah tertidur di pesawat? Bahkan sebelum pesawat lepas landas dan akan mendarat?
Menurut sejumlah peneliti, sebaiknya kebiasaan itu tidak dilakukan lagi karena dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Tekanan Udara Berubah Cepat
Ketika pesawat naik ke udara atau pun turun untuk mendarat, tekanan udara di kabin berubah secara cepat mengikuti ketinggian.
BACA JUGA : Inilah 3 Kegunaan Mode Pesawat pada Ponsel yang Jarang Diketahui
Nah, jika tidak siap beradaptasi, hal ini bisa merusak gendang telinga kita.
Menurut pakar kesehatan Inggris yang bernama Angela Chalmers, perubahan cepat di ketinggian berdampak pada tekanan udara di telinga.
Ini bisa menyebabkan kekosongan di tabung Eustachian (kanal yang menghubungkan telinga ke nasofaring) serta membuat telinga terasa seperti tersumbat dan tidak terdengar suara.
BACA JUGA : Ternyata, Kita Bisa Meminta 4 Hal Ini Saat di Pesawat
Tidak Tidur Saat Lepas Landas dan Mendarat
Jika telinga kita tersumbat, maka tekanan udara di bagian tengah telinga berbeda dengan tekanan di bagian luar gendang telinga dan bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan.
Misalnya seperti pusing, infeksi di telinga, atau rusaknya gendang telinga.
Untuk mengurangi risiko tersebut, kita tidak disarankan untuk tidur selama pesawat lepas landas dan mendarat. Namun, selama pesawat berada di udara, kita boleh tidur, kok.
BACA JUGA : Inilah 3 Fakta Tentang Makanan dan Minuman di Pesawat yang Harus Diketahui
Mengatasi Perubahan Tekanan Udara di Pesawat
Penting sekali untuk tetap terjaga selama lepas landas dan mendarat, untuk menyeimbangkan tekanan udara di dalam gendang telinga.
Caranya adalah dengan menelan sesuatu, mengunyah permen karet, minum air putih, makan permen, atau menguap, maka dapat membuka tabung Eustachian serta membuat udara mengalir masuk dan keluar ke bagian tengah telinga.
Cara ini bisa mengurangi telinga tersumbat saat terjadi perubahan tekanan udara di pesawat.
BACA JUGA : Kenapa Kita Tidak Boleh Membawa Cairan ke Pesawat?
(Teks : Kompas.com/Kahfi Dirga Cahaya dan Hanna Vivaldi)
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR