Lusi terlambat bangun. Ia sampai kaget ketika matahari sudah terang dan jam menunjukkan pukul 06.30. Itu artinya ia terlambat ke sekolah. Ia segera berlari ke kamar mandi.
Semuanya terasa serba terburu-buru. Lusi sampai harus berlari-lari agar tidak terlambat ke sekolah.
“Ibu, kok, motor Bapak tidak ada?” tanya Lusi.
“Bapak sudah berangkat Lusi. Lo? Sekarang kan hari Sabtu, kok, kamu sekolah?” tanya Ibu bingung.
“Astaga Lusi lupa bilang kemarin Bu kalau hari ini ada kegiatan pramuka pagi-pagi,” jawab Lusi.
“Tapi Bapak sudah berangkat. Bagaimana kamu ke sekolah, ya?” tanya Ibu.
Wajah Lusi sudah panik karena takut terlambat.
“Oh, Ibu coba tanya Bang Andi tetangga, ya,” kata Ibu sambil bergegas keluar. Lusi mengikuti Ibu dari belakang.
Untung saja Bang Andi mau mengantar Lusi ke sekolah. Dari jauh, Lusi sudah melihat bahwa teman-teman lainnya sudah berbaris. Ia pun berlari cepat setelah mengucapkan terima kasih.
“Makasi Bang. Maaf Lusi buru-buru. Makasiiiiih,” kata Lusi sambil berlari.
Lusi berlari cepat sekali sampai ia tidak memperhatikan ada orang lain yang juga sedang berjalan dari samping.
Gedebuuuk!!!
Mereka bertabrakan. Luci terjatuh, orang itu pun terjatuh.
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR