Bobo.id – Awan yang melayang di udara punya bentuk yang berbeda-beda.
Warnanya juga berbeda, kadang putih kadang kelabu.
Ternyata, bentuk awan yang berbeda itu bisa dijadikan petunjuk cuaca, lo!
Penasaran? Ayo kita cari tahu bersama!
Cumulus
Udara yang ada di sekitar kita akan menguap oleh panasnya matahari.
Udara yang menguap itu pun akan berkumpul menjadi awan cumulus.
BACA JUGA: Penyebar Awan dan Bangsa Bintang
Awan cumulus bentuknya seperti permen kapas raksasa.
Awan ini biasanya muncul secara bergerombol.
Oiya, awan cumulus merupakan tanda cuaca akan cerah.
Cumulonimbus
Awan cumulus yang lucu bisa bersatu menjadi awan besar di sore hari.
Kalau sudah berubah menjadi awan besar, namanya akan berubah menjadi cumulonimbus.
BACA JUGA: 5 Fakta Menarik Seputar Awan?
Awan cumulonimbus ini sangat besar dan tinggi, lo!
Bagian bawah awan biasanya datar, namun bagian atasnya tidak beraturan.
Awan ini merupakan tanda cuaca akan berubah menjadi hujan.
Cirrus
Bentuk awan cirrus mirip seperti asap yang terbawa angin.
Awan ini panjang dan tipis, kadang bagian ujungnya melengkung seperti kail.
BACA JUGA: Pasukan Putih Alias Awan si Penghuni Langit
Awan cirrus akan menghasilkan hujan saat berada di tempat tinggi dan di garis lintang.
Jika Teman-teman melihat awan cirrus yang semakin tipis dan dekat, tandanya hujan akan turun.
Biasanya, hujan turun 12 jam kemudian.
Stratus
Saat pergi ke daerah pegunungan, kita pasti bertemu dengan awan berwarna kelabu.
Awan kelabu yang cukup rendah dan luas itu bernama stratus.
BACA JUGA: Misteri Lubang Awan
Awan stratus terbentuk karena udara lembap di permukaan tanah naik ke atas.
Awan stratus biasanya menghasilkan kerimis kecil, namun cukup lama.
Kadang, awan ini juga menimbulkan kabut di sekitar pegunungan.
Itulah empat bentuk awan yang bisa dijadikan petunjuk cuaca.
Sumber; sciencealert.com, Foto: Creative Commons
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR