Bobo.id – Jalan-jalan ke Kota Semarang, jangan lupa pergi ke Lawang Sewu.
Siapa yang sudah pernah berkunjung ke Lawang Sewu di Semarang, Jawa Tengah?
Kali ini, Bobo mau membahas tentang ikon kota Semarang ini. Ikut Bobo, yuk!
BACA JUGA: 3 Hal Ini Jadi Ciri Khas Kota Semarang
Seribu Pintu
Lawang Sewu merupakan salah satu gedung bersejarah di Indonesia.
Dalam bahasa Jawa, lawang berarti “pintu” dan sewu berarti “seribu”.
Jadi, lawang sewu berarti seribu pintu.
Kenapa bisa disebut seribu pintu? Karena di gedung itu ada banyak sekali pintunya.
Namun, ternyata, pintu di sana tidak sampai seribu, lo.
Pada tahun 2010, Lawang Sewu direstorasi sekaligus dilakukan penghitungan pintu.
Dari situlah diketahui kalau pintu di Lawang Sewu berjumlah 928 pintu.
Namun karena memang jumlahnya sangat banyak dan mendekati angka 1.000, maka gedung ini tetap disebut Lawang Sewu.
BACA JUGA: Yuk, Berkunjung ke Pagoda Tertinggi di Indonesia!
Perusahaan Kereta Api
Lawang Sewu dibangun pada tahun 1904 dan tiga tahun kemudian.
Dulunya, gedung ini merupakan kantor dari sebuah perusahaan kereta api Belanda.
Perusahaan itu bernama Nederlands-Indische Sporrweg Maatschappij yang disingkat NIS atau NISM.
Setelah Indonesia merdeka, gedung ini digunakan sebagai kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI).
DKARI sekarang disebut sebagai PT Kereta Api Indonesia (PT KAI).
Pada tahun 1992, Pemerintah Kota Semarang memasukkan Lawang Sewu sebagai salah satu bangunan bersejarah yang harus dilindungi.
Kini, gedung dua tingkat ini menjadi ikon Kota Semarang yang berdekatan dengan Tugu Muda.
BACA JUGA: Jajanan Khas Semarang yang Enak dan Unik
Museum Kereta Api
Selain jadi ikon wisata, Lawang Sewu juga jadi museum kereta api, lo.
Kalau teman-teman berkunjung ke sana, teman-teman tak hanya bisa berfoto, tapi juga bisa belajar tentang sejarah kereta api.
Karena dulu gedung ini digunakan sebagai kantor perusahaan kereta api, maka itu sekarang gedung ini dilestarikan sebagai museum sejarah kereta api.
Di sana, ada berbagai macam benda yang berhubungan dengan kereta api zaman dulu.
Ada juga replika kereta lokomotif uap yang bisa jadi spot foto.
Wah, pokoknya seru deh berkunjung ke Lawang Sewu!
BACA JUGA: Cerita di Balik Lumpia Khas Semarang
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR