Bobo.id - Aurora adalah fenomena alam yang menyerupai pancaran cahaya warna-warni yang menyala-nyala.
Fenomena ini terjadi di Kutub Utara dan Kutub Selatan. Aurora terjadi pada lapisan ionosfer sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik bumi dengan angin surya.
Angin surya adalah partikel bermuatan proton dan elektron yang dipancarkan oleh Matahari.
Aurora yang terjadi di Kutub Utara disebut Aurora Borealis, sementara yang terjadi di Kutub Selatan disebut Aurora Australis.
BACA JUGA: Cahaya Cantik Aurora
Ternyata aurora bukan hanya memancarkan cahaya, tetapi juga bersuara.
Suaranya bisa serupa tepuk tangan, gemericik, gaduh, mendesir, mendesis, berderak seperti suara radio, dan lain-lain.
Suara aurora tidak muncul setiap saat ada aurora. Suaranya juga relatif pelan. Untuk mendengarnya, butuh lingkungan yang sepi dan sunyi.
Suara aurora itu selama bertahun-tahun menjadi misteri. Banyak yang mengaitkan suara aurora itu dengan cerita mistik. Namun, para ilmuwan tidak percaya. Mereka mencoba memecahkan misteri itu.
BACA JUGA: Berbentuk Seperti Pita Berwarna Ungu, Inilah Aurora Baru yang Bernama Steve
Akhirnya misteri suara itu terpecahkan.
Menurut para peneliti, di malam-malam yang dingin, ada muatan partikel yang terjebak dalam proses pembentukan atmosfer.
Ketika angin surya menghantam Bumi, partikel itu lepas dan menghasilkan suara serupa tepuk tangan, gemericik, gaduh, mendesir, mendesis, berderak seperti suara radio, dan lain-lain.
BACA JUGA: Tidur di Bawah Pemandangan Aurora
Foto: Creative Commons
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Aan Madrus |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR