Bobo.id - Laba-laba pintu jebakan (trapdoor spider) adalah laba-laba berukuran 2 – 4 cm. Badannya kekar berbulu tipis dengan warna cokelat atau hitam, tergantung jenisnya.
Berbeda dengan laba-laba pada umumnya yang membangun jaring untuk tempat tinggal dan menjebak mangsa, laba-laba pintu jebakan tinggal di dalam tanah.
Tutup Lubang itu Persis Pintu
Laba-laba pintu jebakan hidup di dalam sarang berbentuk lubang yang dibangun di dalam tanah.
Lubang itu biasanya berada di tanah berumput.
Bentuknya silinder dengan kedalaman sekitar 30 cm dan lebar sekitar 5 cm.
Lubang itu diberi penutup berbentuk pipih mirip tutup kaleng.
Tutup lubang itu terbuat dari tanah dan tumbuhan yang dirangkai dengan benang-benang sutera laba-laba.
Salah satu sisi tutup itu diikat ke tepi lubang dengan menggunakan benang sutera laba-laba. Sehingga tutup itu seolah-olah punya engsel.
Persis seperti pintu.
Tutup itu memang berfungsi sebagai pintu masuk ke dalam lubang, sekaligus sebagai jebakan untuk menangkap mangsa.
Warna dan bahannya persis seperti tanah di sekitarnya, sehingga tak ada yang menyangka bahwa di situ ada lubang.
BACA JUGA: 5 Fakta Seputar Jaring Laba-laba yang 10 kali lebih kuat dari Kevlar
Menjebak Mangsa
Laba-laba pintu jebakan akan menunggu mangsa di balik pintu yang sedikit terbuka.
Ia akan merasakan ada mangsa mendekat dari getaran tanah di sekitarnya.
Mangsa yang tidak sadar bahwa ada lubang di sekitarnya, akan berjalan mendekat.
Ketika mangsa sudah berada dekat pintu, laba-laba melompat keluar dari balik pintu.
Lalu, hap … ia menangkap mangsa dan membawanya masuk ke dalam lubang.
Mereka suka memangsa serangga, katak, anak burung, bahkan tikus kecil.
BACA JUGA: Memiliki Jaring yang Lengket dan Kuat, Inilah Bahan yang Digunakan Laba-Laba untuk Membuatnya
Sarang Bisa Diperbesar
Sarang laba-laba itu dibangun sejak anak-anak laba-laba lepas dari induknya.
Mereka keluar dari sarang induknya lalu membangun sarangnya sendiri.
Mereka menggali lubang kecil yang cukup untuk tubuhnya.
Namun tubuh laba-laba itu makin lama makin besar.
Setiap kali laba-laba merasa sarangnya sudah sempit, ia akan memperluas lubangnya.
Bila lubang bertambah besar, tentu perlu pintu yang lebih besar juga.
Nah, laba-laba itu dengan cerdasnya, menambah bagian luar sisi lingkaran pintu, sehingga pintu menjadi semakin luas.
Dari jumlah garis lingkaran yang terdapat pada pintu, bisa dihitung berapa umur laba-laba pintu jebakan yang ada di dalamnya.
BACA JUGA: Cara Laba-laba Agar Tidak Terjebak di Sarangnya Sendiri?
Foto: Creative Commons
Penulis | : | Aan Madrus |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR