Bobo.id – Saat liburan, mungkin ada di antara teman-teman yang suka berlibur ke pantai.
Yap, liburan ke pantai memang seru, apalagi kalau liburannya dengan teman.
Banyak kegiatan yang bisa kita lakukan selama di pantai.
Mulai dari membuat istana pasir, menikmati kelapa muda, bermain voli pantai, dan berenang.
Berenang di pantai dengan ombak yang tenang dan air yang bersih memang menyenangkan.
Namun, saat berenang di pantai, kita harus hati-hati.
Ada beberapa hal yang bisa melukai kita, salah satunya adalah ubur-ubur.
Yap, ubur-ubur bisa terbawa arus ke pantai.
Jika terlalu dekat, kita bisa tersengat ubur-ubur.
Jika hal itu terjadi, segera lakukan hal ini, ya!
1. Basuh dengan Cuka
Saat tersengat ubur-ubur, segera jauhkan tubuh kita dari air laut supaya rasa sakit dar sengatan ubur-ubur tidak semakin parah.
Setelah itu, basuh bagian yang tersengat ubur-ubur dengan cuka. Air cuka bisa menghentikan aliran racun dari tentakel ubur-ubur.
BACA JUGA: Ubur-Ubur Topi, si Cantik di Lautan
2. Lepaskan Tentakel
Saat menyengat, tentakel ubur-ubur biasanya menempel di kulit kita. Tentakel ubur-ubur mengandung racun.
Supaya racunnya tidak mengalir ke kulit kita, lepas tentakel yang menempel sambil dibasuh dengan air cuka.
BACA JUGA: Ubur-Ubur Mirip Pesawat Antariksa
3. Gunakan Alat
Saat melepaskan tentakel ubur-ubur, jangan lupa gunakan sarung tangan atau pinset, ya, teman-teman.
Jadi, racun yang ada di tentakel ubur-ubur tidak akan menempel di kulit jari tangan kita.
BACA JUGA: Mengenal Ubur-ubur Telur Ceplok
4. Direndam
Setelah tentakel itu lepas, kita bisa merendam bagian tubuh yang disengat menggunakan air hangat bersuhu 45 derajat celcius.
Proses perendaman ini biasanya dilakukan selama 40 menit.
BACA JUGA: Berenang Bersama Ubur-Ubur di Danau Kakaban
5. Jangan Digaruk
Tubuh yang tersengat ubur-ubur sebaiknya tidak digaruk, ya, teman-teman.
Menggaruk bagian tubuh yang tersengat ubur-ubur akan membuat racunnya menyebar ke dalam tubuh.
Itulah yang bisa kita lakukan saat terkena sengatan ubur-ubur.
Jika kita mulai sulit bernapas, pusing, mual, dan denyut jantung meningkat segera pergi ke dokter supaya bisa diobati dengan cepat.
Foto: Creative Commons
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR