Bobo.id – Pernah mewarnai dengan cat air?
Memang gampang-gampang susah untuk menggunakan pewarna ini.
Nah, supaya lebih mengenai cat air, yuk, kita simak ulasan berikut ini.
BACA JUGA: Mengenal Dua Sifat Air
Sejak Zaman Dahulu
Percaya atau tidak, usia cat air sudah sangat tua.
Lukisan cat air sudah dimulai sejak kertas baru ditemukan di daerah Tiongkok.
Saat itu baru tahun 100 Masehi.
Seiring dengan perkembangan teknologi pembuatan kertas sampai ke Eropa, teknik lukis cat air pun ikut menyebar.
Sekolah Lukis Cat Air
Lukisan dengan menggunakan cat air terus berkembang dan disukai oleh masyarakat.
Akhirnya, dibangunlah sebuah sekolah lukis cat air pertama oleh Hans Bol di Eropa.
Di Eropa pula lahir beberapa seniman lukisan cat air terkenal, seperti van Dyck, Thomas Gainsborough, dan John Constable.
Selanjutnya, ada Paul Sandby yang dianggap sebagai bapak lukisan cat air di Inggris.
Pembuatan Cat Air
Tahukah teman-teman apa yang digunakan untuk membuat cat air?
Cat air dibuat dari pigmen warna yang berbentuk serbuk atau yang disebut dye, kemudian dicampur dengan bahan bernama gum Arabic, gliserin, dan madu.
Bahan tambahan ini dibutuhkan untuk menambah kekentalan dan daya rekat warna.
Berbagai Macam Teknik
Setiap orang yang menggunakan cat air sebagai pewarna dapat memilih tekniknya masing-masing, bahkan medium permukaannya pun juga bisa dipilih, mulai dari kulit, kain, kayu, kertas, atau kanvas.
Pilihlah kuas sesuai dengan kebutuhan ketebalan warna dan seberapa rinci warna dibutuhkan.
Selain kuas, campuran air menjadi hal yang sangat penting.
Campuran air yang lebih banyak akan menghasilkan warna yang lebih terang.
Jangan takut salah menggunakan cat air, karena salah satu kelebihan dari cat air adalah warnanya mudah dihapus apabila salah.
Yuk, melukis dengan cat air!
BACA JUGA: Meluncurkan Roket Air
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR