Bobo.id - Pernah main petak umpet, kan? Seru, ya!
Petak umpet memang menjadi salah satu permainan tradisional yang paling populer di dunia.
Di berbagai negara, bisa saja namanya berbeda. Namun, cara bermainnya hampir sama.
Sembunyi, lalu … DOR!
Beda Tempat Beda Nama
Tidak jelas kapan permainan ini mulai ditemukan atau dimainkan. Yang jelas, pada abad ke-2, seorang penulis Yunani menulis tentang permainan yang disebut apodidraskinda.
Permainan itu mirip dengan petak umpet yang kita kenal sekarang.
BACA JUGA: 5 Permainan Sepanjang Zaman
Di berbagai tempat di dunia, permainan petak umpet punya nama yang berbeda, sesuai bahasa di daerah masing-masing.
Misalnya, el escondite (Spanyol), jeu de cache-cache (Prancis), machboim (Israel), sumbaggoggil (Korea Selatan), atau hide and seek (Inggris).
Di Indonesia sendiri, petak umpet juga punya banyak sebutan.
Di Sunda dikenal istilah ucing sumput. Ada juga yang menyebutnya dhelikan, jethungan, jepungan (Jawa).
Nah, apa sebutannya kalau di daerahmu?
Intinya Bersembunyi
Petak umpet adalah permainan untuk berbagai usia. Pemainnya minimal dua orang. P
aling seru, sih, kalau dimainkan beramai-ramai bersama teman-teman. Ada satu orang yang harus berjaga atau jadi kucing.
Untuk memilih kucing pertama kali, ditentukan dengan hompimpa.
BACA JUGA: Benarkah Main Game Membahayakan?
Si kucing harus menutup mata sambil menghitung sampai sepuluh untuk memberi kesempatan teman-temannya bersembunyi.
Semua anak harus cepat-cepat bersembunyi.
Ketika hitungan habis, kucing harus meninggalkan rumah untuk mencari tempat persembunyian teman-temannya.
Ketika kucing menemukan satu anak, dia harus menyebut nama anak itu dengan keras, lalu berlomba cepat untuk menyentuh rumahnya.
Begitu terus sampai semua pemain ditemukan.
Siapa cepat, dia selamat. Kalau si kucing selalu berhasil lebih cepat, maka anak yang ditemukan pertama kali yang akan menjadi kucing berikutnya.
Lama permainan ini tidak terbatas. Pemain boleh bermain sampai bosan.
Berbagai Variasi
Seiring perkembangan, permainan petak umpet punya banyak variasinya. Misalnya, permainan oro dari Nigeria.
Di sana si kucing berdiri di tengah-tengah lingkaran besar yang digambar di tanah dan menyuruh teman-temannya bersembunyi.
Setelah hitungan yang ditentukan habis, si kucing harus mencari teman-temannya, lalu menangkap mereka.
Teman yang sudah ditemukan harus cepat-cepat berlari ke dalam lingkaran supaya aman.
Jika tertangkap sebelum sampai lingkaran, dialah yang akan menjadi kucing.
Ada lagi variasi lainnya yang disebut sardines. Permainan ini dimainkan anak-anak Jerman.
BACA JUGA: Mengasah Otak dengan Board Game
Di sini, hanya satu orang yang bersembunyi. Teman-temannya mencari.
Kalau ada yang menemukan, ikut bersembunyi. Teman yang menemukan terakhir yang akan kalah.
Apakah di daerahmu juga ada permainan lain yang mirip petak umpet?
Meskipun banyak variasinya, tetap saja, permainannya hampir sama.
Ternyata, sebuah permainan tradisional bisa menyatukan anak-anak di dunia.
Teks: Vero
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR