Bobo.id – Teman-teman, siapa yang suka minum es teh manis?
Mmm, minuman segar ini memang cocok dijadikan minuman untuk berbuka puasa.
Es teh manis menjadi pilihan favorit karena cara membuatnya yang mudah.
Rasanya yang manis apalagi ditambah es batu membuat minuman ini terasa sangat segar setelah seharian berpuasa.
Eits, tapi teman-teman tahu sejarah es teh, tidak?
Es teh, atau lebih tepatnya teh, sudah ada sejak lama, lo. Yuk, kita simak perjalanannya!
BACA JUGA: Yuk, Cari Tahu 5 Kegunaan Teh Celup yang Sudah Dipakai!
Amerika Serikat
Sebuah negara bagian Amerika Serikat bernama Carolina Selatan disebut menjadi tempat bersejarah untuk teh.
Di negara bagian itulah pertama kalinya teh ditanam di Amerika Serikat.
Saat itu, tepatnya tahun 1795, Amerika menjadi satu-satunya negara yang memproduksi teh untuk kemudian diperjualbelikan.
Lalu, bibit-bibit itu dibawa dan dikembangkan menjadi beberapa jenis oleh Andre Michaux.
Andre Michaux sendiri merupakan seorang ahli botani dari Perancis.
BACA JUGA: Mana yang Lebih Sehat, Teh Celup atau Teh Tubruk?
Penyajian Minuman Teh
Resep teh manis tertua yang pernah tercatat adalah resep yang dipublikasikan dalam sebuah buku pada 1879.
Penulis buku itu bernama Marion Cabell Tyree.
Dalam buku itu, Marion menuliskan resep membuat minuman teh.
Caranya adalah dengan merebus teh dengan air mendidih dan ditambahkan dua sendok teh hijau.
Kalau ingin diminum sebagai minuman dingin dan manis, tuangkanlah air teh ke dalam gelas yang sudah berisi es dan gula pasir.
Marion menyarankan untuk menambahkan perasan jeruk lemon agar rasa minuman itu lebih segar.
BACA JUGA: Apa Bedanya Teh Susu, Teh Tarik, dan Thai Tea?
Tiongkok
Beberapa literatur juga menuliskan kalau teh berasal dari Tiongkok, Tibet, dan India Utara.
Sama seperti di Amerika, teh di Tiongkok juga disajikan dengan cara diseduh.
Namun, tak hanya diseduh, daun tehnya juga sering dikunyah begitu saja.
Daun teh juga bisa direbus sebagai campuran sup untuk kemudian dijadikan pelengkap makan nasi.
BACA JUGA: Hindari Minum Teh Setelah Makan
Lihat juga video ini, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR