Diteliti Lebih Lanjut
Hasil penemuan ini kemudian dilaporkan ke pemerintah dan selanjutnya diteliti.
Ternyata benar! Batuan ini merupakan peninggalan zaman purbakala sekitar tahun 1000 sampai 500 sebelum Masehi atau dikenal dengan zaman Megalitikum.
Pada tahun 1975, lahan Pak Wijaya digali secara keseluruhan. Nah, pada tahun 1976 dibangunlah “Taman Purbakala Cipari” ini.
Batuan-batuan yang ditemukan saat digali, disusun ulang dengan rapi.
Semua batuan diusahakan disusun seperti fungsinya pada zaman dahulu.
BACA JUGA: Coelacanth, Ikan Purba yang Masih Tersisa di Bumi
Ada batuan yang disusun jadi peti kubur batu.
Ada yang disusun jadi altar batu atau punden berundak.
Altar batu ini dulu fungsinya untuk tempat pemujaan terhadap nenek moyang.
Selain itu ada juga menhir. Menhir ini adalah batuan yang seperti tugu, berdiri tegak dan tinggi.
Batuan ini disimpan di tempat yang tinggi untuk menghormati roh nenek moyang.
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR