Bobo.id – Pernahkah teman-teman mendengar hewan bernama beruk mentawai?
Beruk Mentawai atau bokoi ini memiliki nama ilmiah Macaca pagensis.
Beruk Mentawai merupakan salah satu hewan endemik Kepulauan Mentawai, Sumatera.
Dalam bahasa Inggris hewan ini dikenal dengan nama Mentawai Island Macaque.
Berstatus Terancam Punah
Beruk Mentawai merupakan salah satu fauna yang terancam punah.
Primata ini memiliki rambut berwarna cokelat gelap pada bagaian belakang tubuh mereka.
Sementara pada bagain leher, bahu, dan bagain bawah tubuh, warnanya cokelat pucat.
BACA JUGA: Uniknya Monyet Jepang yang Suka Berendam di Air Panas
Perbedaan Beruk Mentawai dengan Beruk Lainnya
O iya, beruk itu ada banyak jenisnya. Nah, yang membedakan beruk mentawai dengan beruk lainnya adalah bagian pipi yang berwarna lebih gelap.
Selain itu, mahkota beruk mentawai berwarna cokelat. Lalu rambut pada dahi lebih panjang serta memiliki kantong pipi yang terlihat jelas.
O iya, kakinya berwarna cokelat.
Uniknya, tangan dan punggung beruk Mmntawai digunakan untuk membawa makanan mereka.
Habitat Beruk Mentawai
Beruk mentawai merupakan hewan yang aktif di siang hari.
Pesebaran hewan ini sangat terbatas, yaitu di pulau Pagai Selatan, pulau Pagai Utara, dan pulau Sipora di Kepulauan Mentawai, Sumatera.
Biasanya, beruk mentawai menghabiskan wakrunya di atas pohon dengan ketinggian 24 sampai 36 meter.
O iya, beruk mentawai hidup secara berkelompok yang terdiri 5 sampai 25 individu.
Pada umumnya, hewan ini dijumpai di habitat hutan bakau, pesisir, dan hutan.
BACA JUGA: Berkenalan dengan Yaki, Monyet Hitam dari Sulawesi Utara
Keunikan Beruk Mentawai
Dalam satu kelompok beruk mentawai terdiri satu jantan yang dominan dan 8 hingga 10 ekor.
Satu kelompok beruk mentawai akan terbagi menjadi beberapa kelompok kecil untuk mencari makanan dan akan kembali bergabung pada waktu malam hari.
Selain itu, makanan hewan ini adalah buah dan biji-bijian, hewan kecil, daun-daunan, dan tunas-tunasan.
BACA JUGA:Bisa Masuk Kantong Baju, Monyet Ini Paling Kecil di Dunia
Lihat video ini juga, yuk!
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Penulis | : | Felixia Amanda |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR