Leher Diikat
Meskipun burung kormoran bisa dijinakkan, sewaktu-waktu burung ini bisa kabur entah ke mana.
Agar burung tidak terbang ke mana-mana, nelayan mengikat kaki kormoran dan menambatkannya pada perahu.
Saat hendak mencari ikan, hal yang dilakukan nelayan adalah mengikatkan tali pada leher burung agar burung tidak bisa menelan ikan hasil tangkapannya.
Setelah siap, nelayan akan mengayuh rakit ke tengah sungai tempat ikan berkumpul.
Sesampai di tempat yang banyak ikan, burung diterjunkan ke sungai.
BACA JUGA : Namdur, Burung yang Mahir Menghias Sarangnya dengan Cantik
Sudah menjadi naluri burung kormoran, begitu terjun ke sungai, burung kormoran akan menyelam dan memburu ikan dan menangkapnya.
Setelah ikan didapat, burung akan naik ke permukaan dengan mengigit ikan hasil tangkapan di paruhnya.
Para nelayan menarik tali yang mengikat burung ke arah rakit dan mengambil ikan tersebut dari paruhnya.
Selesai menangkap banyak ikan, nelayan akan memberikan upah beberapa ikan untuk dimakan si burung.
BACA JUGA : Ini Dia Fakta Menarik Burung Maleo yang Tidak Mengerami Telurnya
Sejak Tahun 900
Tradisi menjinakkan kormoran untuk menangkap ikan sudah dilakukan nenek moyang bangsa Tionghoa sejak tahun 900-an.
Meskipun tradisi ini masih ada, menangkap ikan dengan burung kormoran terutama dilakukan untuk atraksi wisata.
Selain di negeri Tiongkok, tradisi menangkap ikan dengan burung kormoran juga terjadi di Jepang, Yunani, Makedonia, dan Peru.
Apakah di sekitar tempat tinggalmu juga ada tradisi menangkap ikan dengan cara yang unik?
Lihat video ini juga, yuk!
(Teks : Sigit Wahyu)
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR