Bobo.id - Salah satu makanan yang banyak dicari di bulan Ramadan adalah kolang-kaling.
Kolang-kaling adalah daging buah aren yang berbentuk lonjong, berwarna putih bening, dan terasa kenyal saat dikunyah.
Kolang kaling biasanya diolah jadi es campur, kolak, atau manisan. Dihidangkan saat berbuka puasa.
BACA JUGA: 5 Buah-buahan ini Cocok untuk Berbuka Puasa, Mana yang Kamu Suka?
Mengolahnya Tidak Mudah
Kolang kaling adalah daging buah yang berasal dari buah pohon aren (Arenga pinnata).
Pohon aren berasal dari keluarga palma. Jadi pohon ini masih bersaudara dengan kelapa, sawit, kurma, lontar, pinang, dan masih banyak lagi.
Tetapi untuk mendapatkan kolang-kaling, tidak semudah mendapatkan daging kelapa atau lontar. Di mana orang hanya perlu membuang kulit serabutnya, membelahnya, lalu mengambil dagingnya.
Untuk mendapatkan buah kolang-kaling perlu tahapan lebih banyak.
BACA JUGA: Hangatkan Tubuh dengan Secangkir Wedang Secang Kolang Kaling
Begini Cara Mengolahnya
Buah aren diambil dari pohonnya. Bisanya masih dalam rangkaian dalam tangkai. Hanya buah aren yang setengah matang yang diambil.
Buah aren dilepaskan dari tangkainya kemudian dibakar sampai kulitnya hangus. Atau direbus sekitar setengah jam.
Tujuannya untuk menghilangkan getah, karena getah buah aren ini bila kena kulit akan menimbulkan rasa gatal.
Bila sudah dingin, buah aren rebus atau bakar itu dibelah lalu diambil daging buahnya. Itulah kolang-kaling.
Kolang-kaling yang berbentuk bulat lonjong itu, kemudian dipipihkan satu per satu dengan menggunakan alu yang terbuat dari kayu.
Kolang-kaling yang sudah pipih kemudian direndam dengan air kapur selama 2- 3 hari, agar kolang-kaling jadi kenyal dan bersih.
Hmm… ternyata cara mengolah kolang-kaling tidak semudah cara memakannya, ya!
BACA JUGA: Serba-serbi Cincau yang Kaya Akan Manfaat
Foto: Creative Commons
Lihat juga video ini, yuk!
Penulis | : | Aan Madrus |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR