Bobo.id – Di pulau ini, suara kucing mungkin akan lebih sering terdengar daripada suara manusia. Teman-teman jangan heran, karena ini di Pulau Kucing.
BACA JUGA: Mengenal Fungsi Papilla, Lapisan pada Lidah Kucing yang Berbentuk Duri
Lebih Banyak Kucing
Pulau Kucing adalah sebutan untuk Pulau Tashirojima. Pulau itu termasuk bagian dari Kota Ishinomaki di Prefektur Miyagi, Jepang.
Tashirojima disebut Pulau Kucing karena jumlah kucing di sana jauh lebih banyak daripada jumlah manusia.
Menjaga Ulat Sutera
Penduduk di Tashirojima diperkrakan berjumlah 100 orang. Berarti, jumlah kucingnya lebih dari 100 ekor.
Kenapa, ya, kucing di Tashirojima bisa lebih banyak begitu?
Konon, dulu penduduk Tashirojima berternak ulat sutera. Nah, supaya ulat sutera mereka aman dari tikus, mereka memelihara kucing.
BACA JUGA: Ingin Mengelus Kucing? Ini Bagian Tubuh yang Disukai dan Tidak Disukai
Kakek dan Nenek
Sebagi besar penduduk Tashirojima berumur di atas 65 tahun.
Mereka kebanyakan bekerja sebagai nelayan.
Hasil laut Tashirojima yang khas adalah tiram.
Keberuntungan
Kucing-kucing di Tashirojima mendapat makan dari para nelayan.
Penduduk di sana percaya, kalau memberi makan kucing bisa memberikan mereka keberuntungan.
Karena itu, kucing-kucing liar ini terlihat sangat sehat, karena makannya terjaga.
BACA JUGA:Sering Melihat Kucing yang Suka Dielus? Ternyata Ini Alasannya
Kuil Kucing
Di tengah Pulau Tashirojima ada sebuah kuil kucing. Konon,kuil kucing itu didirikan oleh para nelayan sekitar 100 tahun lalu.
Ketika itu, para nelaya dari daerah lain sering singgah ke Tashirojima. Mereka lalu berteman dengan kucing-kucing di sana.
Suatu hari, ketika para nelayan sedang mengumpulkan batu-batuan, seekor kucing mati tertimpa batu.
Para nelayan merasa kasihan sehingga mendirikan kuil kucing di tempat kucing yang mati itu.
Selain kuil, di Tashirojima juga ada bangunan-bangunan berbentuk kucing. Julukan Tashirojima sebagai pulau kucing semakin pas, ya! (Lita)
Lihat video ini juga, yuk!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR