Bobo.id - Kota Merah merupakan julukkan untuk kota Marrakech di Maroko, Afrika Utara.
Di sini, ada bangunan bersejarah, pasar tradisional, pertunjukkan seni, dan banyak lagi.
Yuk, kita jalan-jalan ke kota merah.
Banyak Warna Merah
Kota Merah. Yup! Itulah julukkan untuk kota Marrakech, Maroko, Afrika Utara.
Kota Merah merupakan salah satu kota bersejarah yang terletak sekitar 400 km dari Ibukota Maroko, yakni Rabat.
Gedung-gedung, hotel, dan rumah-rumah penduduk serta bangunan lainnya didominasi oleh warna merah.
Karena itu kota Marrakech terkenal dengan sebutan Kota Merah.
BACA JUGA: Unik, Semua Bangunan yang Ada di Dalam Kota Ini Berwarna Biru
Ikon Kota Merah
Bukan warnanya saja yang menarik perhatian wisatawan.
Kota Marrakech juga mempunyai ikon bangunan, lo!
Namanya Masjid Koutoubia. Masjid ini dibangun pada tahun 1184 hingga 1199.
Tinggi menaranya sekitar 77 meter dan terdiri dari enam lantai.
Letak masjid Koutoubia berada di dekat pusat kota Marrakech.
O ya, saat malam hari, warna masjid ini sangat menarik, lo.
Sebab, menara masjid ini memantulkan cahaya warna-warni yang cantiik. Wiii keren!
Alun-Alun Kota
Seperti halnya kota-kota lain, kota Merah atau Marrakech juga memiliki alun-alun kota. Namanya Djemaa El-fna.
Di tempat inilah, banyak sekali orang-orang berkumpul.
Sejak abad ke-10, alun-alun kota ini merupakan tempat untuk mencari hiburan bagi penduduk setempat.
BACA JUGA: 5 Kota Ini Hanya Dihuni Oleh Satu Orang, Ingin Tahu Ceritanya?
Bahkan sampai sekarang, pertunjukkan tradisional seperti pendongeng kisah klasik, atraksi pawang ular, topeng monyet, dan banyaak lagi masih suka ditampilkan, lo.
Tapi pada malam hari, tempat ini berubah menjadi deretan warung makanan.
Souk Alias Pasar Tradisional
Tidak jauh dari Djemaa El-fna, ada banyak lorong souk atau pasar tradisional.
Hampir sama dengan pasar tradisional lainnya, di tempat ini pengunjung bisa membeli semua hal.
Seperti rempah-rempah, sayur-mayur, sandal dan sepatu kulit khas Maroko, pakaian kaftan, dan juga Jallaba (pakaian khas Maroko dengan kain sambungan penutup kepala).
O ya, kalau tidak bisa berbahasa Arab, jangan khawatir tidak bisa menawar, ya. Penjual di souk ini, kebanyakan bisa berbahasa Inggris.
Dan, hampir semua barang-barang yang dijual di sini tidak terlalu mahal.
Asyiiiik!
Indah, bukan?
Eits, keindahan ini perlu dijaga dan dirawat, ya! Supaya keindahannya tetap terpelihara dengan baik.
Setuju?
Teks: Marisa Febrilian
BACA JUGA: La Rinconada, Kisah Kota Kaya yang Memprihatinkan, Kenapa Begitu?
Lihat video ini juga, yuk!
Bobo Funfair Digelar di Semarang, Bisa Ketemu Bobo Sekaligus Wisata Kuliner Nusantara
Penulis | : | Felixia Amanda |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR