Bobo.id – Tapir merupakan binatang herbivora yang memakan dedaunan muda di sepanjang hutan atau di pinggiran sungai.
Sejak tahun 2008, IUCN atau International Union for Conservation of Nature menyatakan bahwa tapir termasuk hewan yang terancam punah.
Karena itu, dibutuhkan berbagai upaya konservasi untuk mempertahankan keberadaan hewan lucu ini.
Sebenarnya, tapir ini banyak tersebar di hampir seluruh Pulau Sumatera.
Namun, karena banyak hutan yang mengalami kerusakan, tapir hanya dapat ditemukan di kawasan tertentu.
BACA JUGA: Kuskus, Hewan Langka dari Indonesia Timur
Peran Tapir bagi Lingkungan
Tapir yang terdapat di Sumatera merupakan tapir asia atau Tapirus indicus.
Tapir ini berperan sebagai penebar biji dan berperan penting dalam menjaga ekosistem hutan.
O iya, tapir merupakan hewan yang hidup sendiri, lo!
Tapir juga termasuk kategori mamalia paling primitif karena sudah ada sejak dahulu.
Memiliki Pola Warna yang Unik
Tinggi tapir asia dapat mencapai 107 sentimeter dengan berat mencapai 320 kilogram.
Wah, berat juga, ya, hewan ini?
Tapir dewasa memiliki pola warna yang unik, setengah tubuh hewan ini berwarna hitam dan setengahnya lagi berwarna putih.
Uniknya, kaki tapir ini semuanya berwarna hitam.
BACA JUGA: Hewan-Hewan ini dapat Bertahan Hidup di Sekitar Perairan Panas
Hewan yang Aktif di Malam Hari
Tapir merupakan hewan yang aktif mencari makan pada malam hari.
O iya, tapir termasuk hewan pemalu dan tidak suka menampakkan diri sehingga sulit untuk dilihat secara langsung di alam bebas.
Biasanya, tapir mencari makan pada rute yang sama.
Memiliki Cara Berkomunikasi yang Unik
Tapir ini memiliki cara berkomunikasi yang unik, lo!
Tapir-tapir asia ini berkomunikasi satu sama lain dengan cicitan dan siulan yang bernada tinggi.
Jika ada manusia atau hewan lain, tapir ini akan bersembunyi di semak-semak.
Walaupun termasuk pemalu, tapir memiliki kemampuan berlaki, berenang, dan mendaki yang baik, lo!
BACA JUGA: Hewan Langka Ini Ditemukan Berkeliaran di Sekitar Rumah Warga
Lihat video ini juga, yuk!
Penulis | : | Felixia Amanda |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR