Bobo memang anak yang rajin sekali. Lihatlah, kalau tidak membantu Emak. Ia membantu Bapak bekerja di kebun. “Bo, tolong bawa wortel ini ke dapur,” pinta Bapak. “Baik, Pak,” sahut Bobo. Lalu ia mengangkut wortel yang baru dipetik itu dengan sepedanya
“Uh, berat juga,” keluh Bobo sambil mengayuh sepedanya ke dapur. Tapi siapa itu yang datang? Ya, Tut Tut yang sedang menarik kereta api. Dan juga Kutu Buku yang membawa setumpuk buku baru. “Hai, cepat minggir. Aku bawa beban berat!” seru Bobo.
Tut Tut dan Kutu Buku baru saja hendak menjawab, “Halo, Bo!” Tetapi Kutu Buku tersandung kereta Tut Tut, sehingga buku yang dibawanya terlempar.
Celakanya, buku itu jatuh di dalam bak wortel. Akibatnya bak itu terangkat ke atas dan wortelnya terlempar ke udara…
Kemudian jatuh di keranjang Paman Gembul. Betapa terkejutnya Paman Gembul. Tapi juga gembira. Sebab tiba-tiba saja keranjangnya penuh wortel.
Paman Gembul yang memang senang makan wortel berseru, “Ah, baik sekali kau Bo. Tiba-tiba memberiku wortel!” Bobo segera berkata, “Lo, wortel ini bukan untuk Paman. Tapi kebetulan saja jatuh ke dalam keranjang Paman.”
Tetapi Paman Gembul tidak mau mempedulikan kata-kata Bobo. Ia malah berkata dalam hati, masak wortel sebanyak ini harus kukembalikan lagi? Paman Gembul cepat-cepat pergi. Tapi karena terburu-buru, Paman Gembul menyenggol Lobi Lobi yang membawa agar-agar.
Lucunya, agar-agar itu masuk ke dalam baju Paman Gembul. Sehingga Paman Gembul merasa geli, karena agar-agar itu terasa dingin. Akibatnya keranjang yang dibawanya terlepas. Anak-anak kelinci yang melihat tingkah Paman Gembul jadi tertawa geli.
Bobo cepat-cepat memungut wortel yang berhamburan. Sewaktu Bobo sampai di muka dapur, Emak sudah menunggu dengan agar-agar Lobi Lobi. Sementara itu Paman Gembul pulang dengan hati jengkel.
Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Vero. Ilustrasi: Rudi
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR