Bobo.id – Belum lama ini, salah satu gajah jinak dari conservation respon unit (CRU) di Aceh Timur ditemukan tidak benyawa. Gajah jantan itu bernama Bunta. Padahal, Bunta sering membantu manusia.
Bunta Diduga Diracun
Gajah adalah hewan yang unik. Mereka merupakan mamalia yang pintar dan kuat. Uniknya lagi, hewan bertubuh besar ini juga punya gading yang kokoh.
Sayangnya, banyak yang tega memburu gajah agar bisa mendapatkan gadingnya.
BACA JUGA: Gajah Liar di Sri Lanka Ini Suka Makan Sampah, Apa Sebabnya?
Salah satu korbannya adalah Bunta. Bunta ditemukan terbaring tanpa nyawa. Dugaan sementara, Bunta diracun oleh manusia dengan kondisi gading hanya tersisa satu.
Bunta Punya Tugas Penting
Bunta merupakan gajah jinak yang punya tugas penting. Ia bertugas untuk mengatasi konflik gajah liar dengan manusia.
Menurut para petani, gajah merupakan hama karena sering merusak perkebunan.
BACA JUGA: Hewan Terkuat Bukan Hanya Gajah, 3 Hewan Kecil Ini Juga Tak Kalah Kuat
Padahal, gajah hanya berjalan melewati rute atau jalur yang sama. Sayangnya, jalur yang sering dilewati gajah berubah menjadi perkebunan. Karena itu, para gajah masuk perkebunan.
Nah, untuk mengatasi konflik gajah dengan manusia ini, dilatihlah beberapa gajah untuk menghalau gajah liar yang masuk perkebunan. Salah satunya adalah Bunta.
Menyambut Leonardo DiCaprio
Pada 26 Maret 2016 lalu, CRU yang berada di Gampong Bunin, Kecamatan Serbajadi ini kedatangan tamu istimewa.
BACA JUGA: 5 Dinosaurus Unik, Ada yang Lebih Berat dari 12 Gajah Afrika, lo!
Ia adalah Kak Leonardo diCaprio. Bunta pun menjadi salah satu gajah yang menyambut kedatangan Peraih Kategori Best Actor di Ajang Piala Oscar 2016 ini. Keren, ya, Bunta?
Bunta memang sudah tidak ada, tapi Bunta akan selalu dikenang. Semoga tidak ada kejadian serupa yang menimpa gajah-gajah lainnya, ya. Yuk, bantu lindungi satwa-satwa di Indonesia dan dunia!
Lihat juga video ini, yuk!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR